Abstract

Electronic voting atau e-voting adalah suatu
metode pengalihan pemilihan dari manual menjadi
lebih terkoordinir. Hal ini dilakukan dengan
kombinasi dari hardware dan software. Pemilih akan
berpartisipasi di dalam e-voting dengan syarat
mereka tidak akan ditipu. Pemilih ingin mengetahui
dan percaya bahwa proses tersebut dapat di pantau
oleh masyarakat yang memiliki kemampuan untuk
memahami bagaimana sistem dapat bekerja.
Model penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini dikembangkan berdasarkan
penelitian Tsuma dan analisis structural equation
modeling untuk menentukan bentuk model. Bentuk
model diuji dengan 19 pengujian yaitu Chi-square
atau p-value, GFI (Goodness of Fit Index), RMR
(Root Mean Square Residual), RMSEA (Root Mean
Square Error of Approximation) ECVI (Expected
Cross-Validation Index), TLI/NNFI (Non-Normed
Fit Index), NFI (Normed Fit Index), PNFI
(Parsimony Normed Fit Index), AGFI (Adjusted
Goodness of Fit Index), RFI (Relative Fit Index),
CFI (Comparative Fit Index), AIC, CAIC, CN
(Critical N), IFI(Incremental Fit Index),
PGFI(Parsimony Goodness of Fit Index), NCP
(Non-centrality Parameter), CMIN/Df dan SRMR
(Standardized RMR).
Kata kunci : e-voting, model dan structural
equation modeling.