GAME EDUKASI PETUALANGAN BUDI DAN AYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BUDAYA JAWA BARAT
Main Article Content
Abstract
Budaya Jawa Barat merupakan warisan leluhur yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi dengan berbagai cara. Salah satu cara mengenalkan budaya Jawa Barat adalah melalui pengajaran di jenjang pendidikan dasar. Hal ini dilakukan karena dirasa penting untuk mengenalkan budaya Jawa Barat sejak dini pada generasi muda. Pengaruh budaya asing yang semakin gencar dan belum adanya media belajar budaya yang menarik mengakibatkan perhatian terhadap budaya terutama di Jawa Barat makin berkurang dan dikhawatirkan generasi muda tidak mengenal sama sekali kebudayaan yang berasal dari daerahnya sendiri. Game edukasi Petualangan Budi dan Aya memberikan alternatif untuk mempelajari permainan tradisional Jawa Barat untuk menambah pengetahuan generasi muda terhadap permainan tradisional. Metode yang digunakan untuk membangun game edukasi ini adalah GDLC versi Blitz Game Studio. Hasil dari penelitian yaitu disebarkan kuesioner kepada 30 orang didapatkan hasil bahwa game edukasi Petualangan Budi dan Aya berhasil meningkatkan pengetahuan generasi muda terhadap permainan tradisional Jawa Barat.
Article Details
Section
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan 6 bulan setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
How to Cite
References
F. A. Arifiati, E. Nena, A. Sofiya dan D. P. Didik, “Aplikasi Game Edukasi Petualangan Nusantara”, Jurnal Prosiding Sentia. Vol. 8, pp A-168 – A-172. 2016..
W. Ekaprana, K. S. Yunita dan K. Etika, “Game Kebudayaan Sebagai Salah Satu Bentuk Pelestarian Kebudayaan dan Media Pembelajaran”, in Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan, Semarang, 2012. pp. 522-525.
A. Muhammad, Filsafat Kebudayaan. Bandung : Pustaka Setia, 2013.
Januar. Iwan. M dan Turmidzo. F. E, Game Mania. Jakarta : Gema Insani, 2006.
O. Morgenstern, J. V. Neumann, Theory of Games and Economic Behavior. 1953.
A. Irawan, M. F. Rifan, “The Herbalist Game Edukasi Pengobatan Herbal Berbasis Android”, Jurnal Sistem Informasi Bisnis. Vol. 8 No. 2, pp 27-34. 2018.
R. Ramdan, W. Yani, “Game Development Life Cycle Guidelines”, Jurnal ICACSIS. Vol. 13, pp 95-100. 2013.
Hariyanto Bambang. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung :Informatika.
M.A. Sudjana, Metoda Statistika. Bandung : Tarsito, 2001.