PENERAPAN DATA MINING PADA DATA PENJUALAN SEPATU UNTUK MEMBENTUK SEGMENTASI DISTRIBUTOR DI CV. XYZ MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING
Main Article Content
Abstract
CV. XYZ merupakan produsen sepatu bermotif etnik yang memasarkan produknya pada distributor-distributor yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Pendistribusian sepatu saat ini kurang maksimal karena tidak sesuai dengan kebutuhan produk di distributor. Dampaknya yaitu banyaknya distributor yang menukarkan sepatu dan proses distribusi untuk sampai ke tangan konsumen terkadang terhambat. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan membentuk segmentasi distributor berdasarkan data penjualan. Segmentasi distributor tersebut dapat menjadi pengetahuan dengan menganalisis karakteristik atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau pemasaran yang berbeda dari setiap segmennya. Pembentukan segmentasi distributor dapat dilakukan dengan memanfaatkan data mining metode clustering dengan menggunakan algoritma AHC. Algoritma AHC membentuk cluster berdasarkan kedekatan jarak di setiap clusternya. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat membantu pihak pemasaran CV. XYZ untuk melakukan pemasaran dan strategi bisnis yang tepat untuk setiap segmen distributor sesuai dengan karakteristik di setiap segmennya.
Article Details
Section
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, dengan pekerjaan 6 bulan setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).