Abstract

Industri pariwisata di Bali, khususnya di Kabupaten Buleleng, merupakan salah satu pendorong utama ekonomi lokal. Wilayah ini menawarkan berbagai pilihan wisata yang dapat dikunjungi di setiap daerahnya. Untuk memilih objek wisata yang memiliki daya tarik tinggi, diperlukan pendekatan yang sistematis. Sistem Pendukung Keputusan menyediakan kerangka kerja terstruktur untuk mengelola dan menganalisis data dalam pengambilan keputusan terkait pariwisata. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah MOORA, yang efektif dalam menangani kriteria-kriteria seperti aksesibilitas, biaya, fasilitas, dan kebersihan. Penelitian ini akan menerapkan integerasi antara model penelitian dengan model proses CRISP-DM. Penelitian ini menggunakan 5 kriteria dan 8 alternatif. Hasil yang di dapatkan dalam penelitian ini yakni alternatif Krisna Eco Village mendapatkan nilai tertinggi sebagai tempat wisata terfavorit di Kabupaten Buleleng sebesar 0,3610,  posisi kedua terdapat alternatif Pantai Pemuteran dan posisi 3 terdapat alternatif Bendungan Titab Ularan yang menjadi 3 besar pilihan daya tarik wisata terfavorit yang paling direkomendasikan. Pembobotan kriteria terbesar terdapat pada kriteria aksesbilitas sebesar 29,17% yang membuat Krisna Eco Village menjadi alternatif yang paling direkomendasikan karena memiliki nilai terbesar dibandingkan alternatif lainnya.