Rancang bangun al-qur’an audio player by ayah (qupa) 1.0
Abstract
Tunanetra merupakan suatu kondisi seseorang tidak dapat mengguna-kan indera penglihatannya. Namun, penyandang tunanetra dapat mengoptimal-kan pendengarannya untuk mendapatkan informasi. Penyandang tunanetra dapat menggunakan indera pendengarannya untuk mendengarkan lantunan al-Quran melalui Digital Audio Player. Namun, perangkat Digital Audio Player yang ada saat ini tidak memudahkan penyandang tunanetra untuk dapat memilih ayat-ayat al-Quran yang ingin didengarkan secara acak. Rancang bangun al-Qur’an Audio Player by Ayah (QuPA) 1.0 merupakan solusi untuk mengatasi per-masalahan di atas. Rancangan perangkat al-Qur’an Audi Player ini mengguna-kan modul audio WT9501M03 yang berfungsi untuk mengelola data digitalpada kartu Secure Digital serta mengubah data tersebut menjadi keluaran suara, mik-rokontroler ATMega8 sebagai pengendali masukan dari keypad dan pemberian kode pemilihan berkas audio pada modul audio WT9501M03 dan keypad seba-gai masukan untuk menentukan surat atau ayat yang akan dilantunkan oleh perangkat. Mode pemilihan lantunan yang dapat digunakan terdapat dua mode, yaitu mode pemilihan lantunan per surat dan mode pemilihan lantunan per ayat. Hasil pengujian pada perangkat ini menunjukkan bahwa perangkat yang diran-cang dapat berfungsi dengan baik.
Kata kunci: Tunanetra, al-Qur’an, Audio Player, ATmega8, WT9501M03
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in MAJALAH ILIMIAH UNIKOM agree to the following terms:
- Authors retain the copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).