Image processing sayatan tipis batuan gamping dengan jaringan syaraf tiruan (jst) menggunakan matlab dan linux (studi kasus : rajamandala-padalarang
Abstract
Batu gamping dikenal sebagai batuan karbonat adalah salah satu kelas batuan sedimen yang mineral pembentuknya (sebesar 95% atau lebih) adalah calcite (CaCO3, kalsium karbonat), dolomite (CaMg(CO3)2) dan aragonite. Batuan kar-bonat ini menjadi sangat penting karena lebih dari 50% reservoar minyak dan gas di dunia adalah reservoar karbonat. Namun tantangannya adalah ketidak-teraturan dan kompleksitas struktur geometri pori karbonat dan frame (rangka) yang bisa teralterasi (berubahnya komposisi mineral batuan dan struktur ki-mianya).
Pada penelitian ini, batuan akan dikarakterisasi menggunakan thin section (sayatan tipis) untuk mendapatkan gambar (image) berukuran 1000 mikrometer dengan bantuan mikroskop electron. Dengan metode baru, akan dikaji fenomena Seismic Rock Physics pada thin section yaitu menghitung kecepatan gelombang elastic pada suatu pori-pori batuan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation, merupakan salah satu jenis Jaringan Syaraf Tiruan (JST) feed forward dengan proses belajar dibimbing (supervised learning), ber-fungsi memilah-milah citra warna yang terdapat dalam image (metoda RGB, Red-Green-Blue). Metode pembelajaran yang dipakai adalah metode Levenberg-Marquardt.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in MAJALAH ILIMIAH UNIKOM agree to the following terms:
- Authors retain the copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).