Abstract

Semen memiliki waktu pengikatan awal, serta mengalami proses hidrasi. Waktu pengikatan dan hidrasi ini dipengaruhi oleh komposisi semen dan konsentrasi air yang digunakan. PT Semen Gresik Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi semen termasuk Portland Cement (PC), produksi di Indonesia mencapai 12 juta ton pertahun dengan kenaikan 10% tiap tahunnya. Hal tersebut berbanding lurus dengan jumlah kebutuhan bahan baku semen berupa batu kapur. Gresik merupakan salah satu daerah yang terkena dampak eksploitasi batu kapur. Mengacu pada permasalahan yang ada dilakukan pemanfaatan sumber daya alam guna meminimalisir dampak yang dimbulkan, Dengan metode penelitian eksperimental melalui sebuah inovasi Eco Cement - inovasi formula semen dengan substitusi abu jerami padi, abu cangkang kerang simping dan albumen pada portland cement. Metode uji yang digunakan yaitu uji kehalusan, uji konsistensi normal, uji waktu pengikatan awal dan uji kekekalan. Dalam penelitian ini menggunakan rencana perbandingan komposisi campuran Eco Cement : Semen Gresik yaitu 25 % : 75%, 50% : 50%, dan 75% : 75%.  Inovasi ini menghasilkan Eco Cement ramah lingkungan dengan waktu pengikatan dan hidrasi yang baik pada perbandingan campuran 25 % : 75% yaitu S7 dan S9, untuk 50% : 50% pada S1 dan S5, dan 75% : 25% pada S5 dan S9.


 


Kata kunci: Portland cemen, Kerang Simping, Albumen, Sumber Daya Alam, Eksperimental