Abstract

Perencanaan sinergi logistik rantai pasok perlu dilakukan agar proyek konstruksi dapat dilakukan dengan kualitas material yang baik, diselesaikan tepat waktu, dan biaya yang terkendali. Dalam perencanaan sinergi tersebut terdapat faktor komunikasi, order system dan cycle system jugs perlu diperhatikan agar risiko dalam proses rantai pasok dapat dihindari. Untuk menjamin ketepatan waktu, diperlukan suatu sistem yang berfungsi untuk merencanakan jadwal keperluan material proyek dalam beberapa tahapan sehingga dapat ditentukan jadwal dan kuantitas yang dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan dibuat. Skenario pelaksanaan strategi sinergi logistik yang dapat diterapkan pada kasus proyek pembangunan gedung dua lantai di Garut dan 54 buah rumah dua lantai tipe 180 di Bandung Timur di antaranya yaitu sistem direct shipping, traditional warehouse, dan cross docking. Terdapat beberapa asumsi yang perlu diperhitungkan agar metode tersebut dapat dipergunakan yaitu tersedia armada transportasi yang cukup, pemasok selalu mampu memenuhi pesanan material dari segi kualitas dan kuantitas, dan harga material konstruksi tidak mengalami perubahan yang signifikan, terutama harga material di Bandung selalu lebih murah dari Garut sehingga sebagian material akan dipasok dari Bandung.