Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi (irigasi untuk lahan pertanian), debit air di daerah bendung harus lebih dari cukup untuk dialirkan ke saluran (utama-sekunder-tersier) yang telah disiapkan di lahan tanam. Kecepatan aliran air yang mengalir melalui saluran tersier dipengaruhi oleh kekasaran, kemiringan dan ukuran saluran yang dibuat, semakin besar koefisien kekasaran saluran irigasi maka semakin kecil laju aliran saluran irigasi tersebut. Sehingga mengurangi aliran air terutama pada saluran yang terbuat dari tanah. Pengaruh kekasaran saluran ini dinyatakan dalam suatu nilai yang disebut koefisien kekasaran (Manning). Faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien kekasaran adalah konstituen dari permukaan basah saluran, sifat fisik tanah, ketidakteraturan saluran, vegetasi yang tumbuh di saluran dan faktor pengendapan dan gerusan di dalam saluran.