STUDI KELAYAKAN EKONOMI UNDERPASS BUNDARAN CIBIRU
DOI:
https://doi.org/10.34010/crane.v6i1.15679Keywords:
Kemacetan, Bundaran Cibiru, Underpass, Kelayakan Ekonomi, Studi KelayakanAbstract
Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang sering mengalami kemacetan akibat meningkatnya volume kendaraan dan keterbatasan kapasitas jalan. Salah satu titik rawan kemacetan berada di Bundaran Cibiru, konflik arus kendaraan dari berbagai arah serta desain bundaran yang tidak lagi memadai menyebabkan kepadatan lalu lintas, terutama pada jam sibuk. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah mengusulkan pembangunan underpass sebagai simpang tidak sebidang. Penelitian ini mengevaluasi kelayakan ekonomi proyek underpass melalui analisis kinerja lalu lintas dan parameter ekonomi. Analisis lalu lintas membandingkan kondisi eksisting dan simulasi pasca pembangunan dengan meninjau kecepatan rata-rata kendaraan serta tingkat kejenuhan (degree of saturation). Sementara itu, aspek ekonomi dinilai berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Nilai Waktu (Time Value), serta perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value (NPV). Hasil penelitian menunjukkan nilai BCR sebesar -14 (<1) dan NPV negatif senilai - Rp 16 triliun, yang berarti proyek ini tidak layak secara finansial. Dengan demikian, diperlukan pertimbangan ulang atau alternatif solusi lain untuk mengatasi kemacetan di Bundaran Cibiru.