Abstract

Studi kasus dilakukan pada Jalan Pelabuhan II Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Jalan ini memiliki peran penting dalam pembangunan wilayah Sukabumi, terbukti dari adanya kawasan industri di sekitarnya. Namun, peningkatan lalu lintas telah menyebabkan berbagai kendala, salah satunya adalah kerusakan pada perkerasan jalan yang berdampak negatif pada kinerja struktural perkerasan. Mayoritas kerusakan jalan di Sukabumi disebabkan oleh lambatnya proses perbaikan atau kurangnya respon cepat terhadap kerusakan. Di lokasi penelitian, banyak kendaraan berat yang melebihi muatan yang melintas, seperti truk 3 sumbu dengan golongan 7a. Ini menyebabkan penurunan kinerja perkerasan jalan. Studi melibatkan analisis kondisi perkerasan dengan Metode Pedoman IKP PD-01-2016-B. Kerusakan yang umum terjadi meliputi pelepasan butiran dan lubang, yang disebabkan oleh beban kendaraan dan kurangnya pemeliharaan drainase. Indeks kondisi perkerasan rata-rata adalah 57, dikategorikan sebagai kondisi sedang (fair). Jenis penanganan yang direkomendasikan meliputi pelapisan ulang, pekerjaan galian, timbunan, dan perbaikan struktural. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kondisi perkerasan jalan di Jalan Pelabuhan II, Kertaraharja, adalah sedang (fair) dengan berbagai jenis kerusakan yang mempengaruhi kinerjanya. Persentase kondisi perkerasan bervariasi dari 31 % sangat baik, 9 % baik, 9 % sedang, 21 % jelek, 6 % parah, dan 12 % hancur. Berdasarkan indeks kondisi perkerasan, rekomendasi penanganan mencakup 31 % pemeliharaan rutin, 6 % berkala, 10 % peningkatan struktural, dan 53 % rekonstruksi daur ulang.