VISUALISASI KARAKTER KUNTILANAK BERDASARKAN CERITA LEGENDA URBAN MENGENAI TRAGEDI SAKIT HATI PEREMPUAN
DOI:
https://doi.org/10.33375/vslt.v5i2.1099Keywords:
Film, Kuntilanak, Legenda, Mahluk HalusAbstract
Salah satu legenda urban yang terkenal di Indonesia adalah cerita mengenai makhluk-makhluk gaib atau hantu. Pada masyarakat tradisional di Indonesia, hantu secara umum lebih diketahui sebagai roh atau arwah yang meninggalkan raga atau badan karena kematian yang tidak dikehendaki. Menilik kondisi ini maka masyarakat Indonesia mengidentifikasi bermacam-macam makhluk halus, dan salah satu yang dikenal luas adalah kuntilanak. Kuntilanak dipercaya sebagai hantu yang asal-usulnya adalah perempuan yang hamil tetapi kemudian meninggal dunia, atau perempuan yang meninggal karena melahirkan tetapi anaknya belum sempat dilahirkan. Materi legenda urban kuntilanak menarik untuk diangkat karena tidak hanya bercerita mengenai tragedi saja, tetapi bagaimana pemikiran masyarakat pengusungnya menjelaskan asal-usul legenda tersebut, perjalanan hidup sebelumnya menjadi dasar logis yang membentuk suatu konsep perwujudan kuntilanak, sifat serta citra perempuan yang dikenal cantik dan anggun berbalik drastis ketika bertemu tragedi dramatis, serta sifat nafsu duniawi yang terbawa kealam kematian. Hal-hal ini yang pada akhirnya melegalisasi perwujudan sosok seram yang diketahui sebagai kuntilanak. Makalah ini berdasarkan penelitian dalam Tugas Akhir yang mengangkat gagasan untuk membuat media yang berkaitan wujud perupaan, didasarkan pada penelitian mengenai cerita asal dikaitkan dengan pemahaman tentang keberadaan hantu perempuan, yaitu rasa sakit hati, dendam, dan alam kematian.Downloads
References
Cantrell, Mary Diane. (2010). Urban legends: why do people believe them? (thesis). Winston-Salem California: Wake Forest University.
Danandjadja, J. 1984. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Grafiti.
Endarmoko, E. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Cet. I; Jakarta: PT Gramedia.
Hamilton, E. 1942. Mythology: Timeless Tales of Gods and Heroes. New York: Little, Brown and Company.
Kalish, R.A. 1985. Death, Grief and Caring Relationships, 2nd Ed, United States: Brooks/Cole Publishing Company.
Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.
Rustan, S. 2009. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Shihab, M.Q. 2007. Wawasan Al-Qur'an. Jakarta: Mizan.
Shihab, M.Q. 2010. Yang Halus dan Tak Terlihat. Jakarta: Lentera Hati.
Skeat, W.W. 2006. Malay Magic: Being An Introduction To The Folklore And Popular Religion Of The Malay Peninsula. England: Kessinger Publishing, LLC.
Suyono. 1990. Pragmatik : Dasar-dasar dan Pengajarannya. Malang: YA3 Žižek, S.1989. The Sublime Object of Ideology, London: Verso.
Anneahira. (2013, 20 April). Kelemahan Wanita. http://www.anneahira.com/kelemahan-wanita.htm.
Muda.kompasiana. (2013, 20 April). Perempuan Meragu, Wajar atau Tidak?. http://muda.kompasiana.com/2013/04/10/perempuan-meragu-wajar-atautidak-550084.html.
Portalpurba. (2013, 15 April). Seri Kisah Bunian: Hikayat Kuntilanak. http://portalpurba.blogspot.com/2012/05/seri-kisah-bunian-hikayatkuntilanak.html.
Sejuta-jalan. (2013, 14 April). Asal Usul Legenda Hantu Kuntilanak. http://sejutajalan.blogspot.com/2013/05/asal-usul-legenda-hantu-kuntilanak.html.
Singapore Paranormal Investigators. (2013, 14 April). Pontianak. /www.spi.com.sg/spi/spi_files/pontianak.
Spiritualresearchfoundation. (2013, 18 April). Afterdeath. http://www.spiritualresearchfoundation.org/indonesian/spiritualresearch/spiritualscience/afterdeath.
Wikipedia. (2013, 14 April). Kuntilanak. /id.wikipedia.org/wiki/Kuntilanak.
Wikipedia. (2013, 18 November). Mistisme. http://id.wikipedia.org/wiki/Mistisisme.
Wikipedia. (2013, 14 April). Abdurrahmad Alkadrie dari Pontianak. http://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Alkadrie_dari_Pontianak.
Wikipedia. (2013, 15 April). Kota Pontianak. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pontianak.
Mantovani, Rizal (Director). 2006. Kuntilanak. MultiVision Plus. Jakarta, Indonesia, 95 min.
Mantovani, Rizal (Director). 2007. Kuntilanak 2. MultiVision Plus. Jakarta, Indonesia, 116 min.
Mantovani, Rizal (Director). 2008. Kuntilanak 3. MultiVision Plus. Jakarta, Indonesia, 90 min.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Visualita agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive public distribution and display of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors wishing to include items (such as images or other media, or any creative works of others whether previously published or not) must contact the original copyright holder to obtain explicit permission to publish these items in Visualital. Writing permission should include: the title(s) of any copyrighted work, original place of publication if applicable, and an acknowledgement of having read Visualita copyright notice. Authors are responsible for obtaining this permission and keeping it in their own records for later verification.