ANTARA IDEOLOGI DAN GAYA HIDUP GRUNGE
DOI:
https://doi.org/10.33375/vslt.v1i1.1087Keywords:
Grunge, Ideologi, Gaya, Nirvana, RockAbstract
Ideologi sebagai produksi sosial makna sumber pemaknaan dan nilai nilai konotatif yang mewujudkan kegunaannya. Nilai-nilai Grunge memberikan suasana yang berbeda sebagai musik rock umumnya, lirik yang dilantunkan, gaya bermain musik, pakaian serta kehidupan keseharian menjadi keyakinan yang mendasari menjadi trend baru. Konotasi dalam produksi sosial makna adalah bertolak belakang dari keadaan umumnya, kekuatan yang muncul dari minoritas. Grunge memiliki pengaruh yang terus meluas, Nirvana salah satu pencetusnya memiliki kekuatan dengan segala keterbatasan grunge itu sendiri untuk terus menunjukan ideologinya ke seluruh penjuru dunia. Menurut Fiske, hegemoni diperlukan, dan harus begitu bekerja keras, karena pengalaman sosial kelompok-kelompok subordinat (baik berdasarkan kelas, gender, ras, usia, ataupun faktor lain) terus menerus memberikan gambaran yang bertentangan dengan lukisan ideologi dominan yang dibuat untuk mereka oleh mereka sendiri dan relasi sosial. Ideologi yang dominan membentuk hegemoni untuk memenangkan kesepakatan atas apa yang telah diperjuangkan. Secara umum Grunge ingin mencapai tujuannya hanya semata ingin menuangkan ideologinya diatas kemapanan yang sudah ada karena keterkekangannya dalam berkreatifitas. Nirvana berhasil menaklukan ideologinya sendiri untuk memberikan kekuasaan yang besar yang mampu mengalahkan dominasi gender sebelumnya. Grunge adalah Rock and Roll tanpa atribut, begitulah beberapa media massa menyebutnya, namun semakin eksis, menyebar dan meluas Grunge dapat diterima oleh masyarakat walau tidak sedikit yang menuai kebencian sebagian orang. Ketika Grunge menjadi kekuatan komoditas, memberikan penilaianpenilaian atas sikap konsumen untuk memilih style Grunge menjadi gaya hidup dalam kehidupan masyarakat.Downloads
Download data is not yet available.
References
Burton, Graeme. 2008. Media dan Budaya Populer. Yogyakarta. Jalasutra.
Chaney, David. 2009. Lifestyle: Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta dan Bandung. Jalasutra.
Choky, Gilbert. 2009. Kurt Cobain. Jakarta. Shira Media.
Fiske, John. 2006. Cultural and Communication Studies. Yogyakarta dan Bandung. Jalasutra.
Downloads
Published
2009-08-02
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with Visualita agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive public distribution and display of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors wishing to include items (such as images or other media, or any creative works of others whether previously published or not) must contact the original copyright holder to obtain explicit permission to publish these items in Visualital. Writing permission should include: the title(s) of any copyrighted work, original place of publication if applicable, and an acknowledgement of having read Visualita copyright notice. Authors are responsible for obtaining this permission and keeping it in their own records for later verification.
How to Cite
[1]
“ANTARA IDEOLOGI DAN GAYA HIDUP GRUNGE”, Visualita, vol. 1, no. 1, pp. 1–9, Aug. 2009, doi: 10.33375/vslt.v1i1.1087.