Abstract

Semiotika, sebagai kajian tentang tanda-tanda dan bagaimana mereka menyampaikan pesan, memainkan peran penting dalam memahami komunikasi manusia. Avenged Sevenfold, sebuah band Heavy Metal dan metalcore Amerika, telah menciptakan bentuk seni unik dalam bentuk album dan sampul album. Identitas band ini erat terkait dengan tema kematian, yang tercermin tidak hanya dalam nama band mereka tetapi juga dalam berbagai aspek karya mereka. Namun, penelitian yang memeriksa secara khusus tanda-tanda visual dalam sampul album mereka dengan pendekatan semiotika, terutama yang fokus pada makna denotatif, konotatif, dan mitos, masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut. Dengan memanfaatkan teori semiotik Roland Barthes, penelitian ini menjelajahi makna-makna tersembunyi dalam sampul album Avenged Sevenfold. Konsep mitos, seperti yang diusulkan oleh Barthes, menjadi penting karena memberikan alat untuk menjelajahi makna yang lebih dalam di balik tanda-tanda visual ini, yang mungkin tidak selalu terlihat pada pandangan pertama. Seni visual dalam berbagai bentuk seringkali menjadi medium untuk menyampaikan pesan mendalam, menciptakan makna, dan memengaruhi pemikiran dan perasaan manusia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, menganalisis simbolisme dan semiotika yang kaya dalam setiap sampul album. Setiap sampul album menggambarkan kematian dari perspektif yang berbeda, mencakup pemberontakan, ketidakpastian, atau renungan tentang keterbatasan manusia. Dengan menerapkan pendekatan semiotik Roland Barthes, penelitian ini mengungkap kedalaman artistik band dan eksplorasi mereka tentang bagaimana kematian dipahami dan direpresentasikan dalam budaya pop kontemporer. Sebagai kesimpulan, sampul album Avenged Sevenfold mencerminkan kekuatan semiotika dalam mengungkap makna-makna tersembunyi dan memberikan wawasan mendalam tentang pemahaman kematian dalam budaya pop kontemporer.


Kata kunci: Penggambaran Kematian, Album Cover, Semiotika Roland Barthes