Abstract

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan massif dan substansial di berbagai sektor, Digital Pedagogy telah menjadi trend saat ini meskipun Pandemic hampir usai. Di satu sisi, budaya baru ini menstimulasi manajemen Pendidikan Tinggi (PT) untuk memfokuskan sumber dayanya pada adopsi digital pada berbagai pelayanan dan pembelajaran di Pendidikan Tinggi. Di sisi lain dari perspektif mahasiswa, mahasiswa dituntut untuk beradaptasi dengan transformasi digital ini dan menguasai literasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi persepsi mahasiswa pada transformasi digital, pembelajaran dan metode penilaian di PT. Studi kasus dilakukan di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Bandung, Jawa Barat, yaitu Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Metode kuantitatif dengan pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan pengambilan data melalui kuesioner online dan pengamatan pada media sosial mahasiswa. Sampelnya adalah 100 mahasiswa yang belajar secara online selama 1 semester periode semester genap 2022. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa 89% siswa tertarik pada kelas tatap muka dan 60% dari mahasiswa memiliki preferensi untuk penilaian tatap muka. Mahasiswa juga mengungkapkan pandangan negatif mereka di media sosial tentang pengajaran online dan penilaian. Mereka mencurahkan rasa frustrasi mereka terhadap administrasi universitas untuk melakukan penilaian online di tengah situasi belajar yang tidak kondusif dan rentan dengan kejenuhan di masa pandemic.  Akan tetapi, mahasiswa semakin dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan online. Pemahaman mengenai perspektif mahasiswa pada digital pedagogy dapat membantu mengevaluasi dan menemukan pengamatan baru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan meskipun di kelas online. 


Kata kunci: Digital pedagogy, perspektif mahasiswa, tansformasi digital, perguruan tinggi