Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengalaman subjektif masyarakat Desa Yahembang Propinsi Bali dalam melaksanakan tradisi ogoh-ogoh sebagai bentuk dan sarana komunikasi antara umat kepada Tuhannya. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan varian Fenomenologi dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi kepada subjek penelitian, yakni masyarakat Desa Yehembang yang mengetahui seluk beluk sejarah dan pelaksanaan perayaan ogoh-ogoh di Desa Yehembang Propinsi Bali. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Perayaan Ogoh-ogoh merupakan tradisi/kebudayaan asli masyarakat Desa Yehembang Propinsi Bali bukan dari Agama Hindu, karena Ogoh-ogoh merupakan hasil kreatifitas dan cipta rasa masyarakat Desa Yehembang, dimana terciptanya ogoh-ogoh dilandasi dengan adanya keinginan untuk memeriahkan malam menjelang Hari Raya Nyepi agar lebih menarik dan mendapatkan simpati masyarakat di Desa Yehembang. Ogoh-ogoh mencakup banyak tatanan nilai yang dianut dan diyakini oleh masyarakat, khususnya di Desa Yehembang, dimana terdapat nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai adat istiadat dan nilai sosial yang telah menjadi warisan orang tua dan para leluhur yang diyakini sebagai suatu kebenaran dalam kehidupan. Nilai-nilai tersebut juga menjadi kepercayaan dan keyakinan kuat akan Sang Hyang Widhi yang diimplementasikan ke dalam setiap aktivitas umat untuk melakukan segala sesuatu yang berlandaskan adat ritual keagamaan yang mereka yakini. Adapun dapat disimpulkan bahwa Ketidakmampuan manusia berhubungan langsung dengan Tuhan melalui batiniah, menimbulkan cara lain untuk mencapai alam Ketuhanan. Ogoh-ogoh diyakini dapat merangsang hati nurani seluruh masyarakat untuk ikut merasakan kegembiraan, kebanggaan dalam membangkitkan rasa memiliki (Tat Twam Asi), umat Hindu dalam berkomunikasi dengan Ida Sang Hyang Widhi atau Tuhan, atau dengan kata lain bahwa Pelaksanaan Ogoh-ogoh dapat berperan sebagai media komunikasi antara umat Hindu di Desa Yehembang Propinsi Bali dengan Tuhan-Nya.