Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses komunikasi partisipatif pada program Jasa Angkutan Sampah Pilot Project di Kota Samarinda. Pilot Project merupakan program pengangkutan dan pengelolaan sampah yang diinisiasi dan dikelola oleh masyarakat. Program ini menunjukkan keberhasilan sebuah inovasi bottom-up yang telah berkontribusi untuk mencegah pembuangan sampah ke TPA sekitar 1% setiap harinya untuk dimanfaatkan kembali. Fokus penelitian ini adalah indikator komunikasi partisipatif yaitu Heteroglasia, Dialog, Poliponi, Karnaval yang dianalisis menggunakan Teori Difusi Inovasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterkaitan indikator-indikator komunikasi partisipatif menjadi elemen penting dalam proses difusi inovasi program Pilot Project. Keberagaman kelompok yang terlibat, adanya diskusi, keuntungan ekonomi, sosialisasi kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, dan komunikasi interpersonal yang baik merupakan indikator yang bersifat mutual bagi keberlangsungan program di masyarakat. Indikator dialog menunjukkan adanya kebebasan berpendapat dalam diskusi, sehingga pada indikator poliponi mampu memunculkan diskusi bersama masyarakat yang didukung oleh keterlibatan pemerintah. Namun, dari indikator heteroglasia ditemukan belum terdapat keterlibatan kelompok bisnis untuk mendukung keberkelanjutan program ini. Pada indikator karnaval pengelola menujukkan kemampuan dalam membawa gaya bahasa dengan menyesuaikan target audiens, namun belum didukung oleh media komunikasi lain seperti media sosial.


 


Kata Kunci: komunikasi partisipatif, inovasi, pengelolaan sampah