Abstract

Since the 1970s, environmental issues have become one of the important issues discussed in International Relations Studies, even becoming increasingly important at this time. International Relations’ scholars explained, nowadays, global security is not only threatened by wars, territorial seizures, or other military action. Global security can also be disturbed by non-traditional issues, one of which is environmental issues. The issue of water scarcity became warmly discussed because water became a vital necessity required by all the inhabitants of the world and could not be replaced by other resources. In this short paper, the author try to explore the reasons water scarcity issues can threaten global security and create conflict. The author uses qualitative research methods with literature study techniques. The result is water scarcity can threaten global security because of competition from countries to control the resources of the increasingly limited number of water. In this paper, the author also uses the theory of realism, especially egosentrism.

Sejak 1970-an, isu lingkungan hidup menjadi salah satu isu penting yang dibahas dalam Studi Hubungan Internasional, bahkan menjadi semakin penting pada saat ini. Para penstudi Hubungan Internasional menyadari bahwa saat ini, keamanan global tidak hanya terancam oleh karena peperangan, perebutan wilayah, atau aksi militer lainnya. Keamanan global dapat terganggu pula oleh adanya isu-isu non-tradisional, salah satunya isu lingkungan hidup. Isu kelangkaan air pun menjadi hangat dibahas karena air menjadi kebutuhan vital yang dibutuhkan oleh semua penduduk dunia dan tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya. Di dalam tulisan ini, penulis mencoba untuk menggali alasan isu kelangkaan air dapat mengancam keamanan global dan menciptakan konflik. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik studi pustaka/literatur. Dari penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa kelangkaan air ternyata dapat mengancam keamanan global karena adanya persaingan dari negara-negara untuk menguasai sumber daya air yang jumlahnya semakin terbatas. Dalam tulisan ini, penulis pun menggunakan teori realisme, khususnya egosentrisme.