MEMETAKAN NARASI ISLAMISME DI MEDAN, SUMATERA UTARA: INVESTIGASI TERHADAP POLA PENYEBARAN DAN PENERIMAAN TERHADAP RADIKALISME

Main Article Content

Faisal Nurdin Idris

Abstract

Dalam studi ini, saya menginvestigasi tiga hal yaitu konstruksi narasi Islamisme, pola penyebaran narasi, dan pola penerimaan narasi di wilayah Medan Sumatera Utara. Dengan memadukan teknik wawancara mendalam dan studi pustaka, saya menemukan bahwa konstruksi narasi Islamisme mencakup kebencian terhadap Yahudi dan Nasrani, penolakan terhadap Ahmadiyah dan aliran sesat dan ketidaksukaan terhadap Islam liberal dan Syiah. Selanjutnya narasi radikalisme memperlihatkan narasi oposisi binari bahwa Islam tidak sesuai dengan demokrasi, penerapan syariah Islam dan negara Islam versus sistem yang berlaku saat ini di Indonesia. Narasi ekstremisme diwujudkan dengan penggunaan kekerasan. Secara umum, narasi terorisme tidak terlalu mendapatkan tempat pada masyarakat Medan. Pola penyebaran narasi meliputi media electronik and cetak, hubungan interpersonal, dan pengajian dan halaqah. Adapun pola penerimaan narasi berupa kesadaran tentang kekacauan dunia dan sistem yang berlaku di masyarakat, perbedaan identitas yang berlandaskan sentimen agama, dan frustasi terhadap lambannya perubahan.

Article Details

Section

Artikel

References

Barton, Greg. 2005. Jemaah Islamiyah: Radical Islamism in Indonesia. Singapore: Singapore University Press.

Chalk, Peter, Angel Rabasa, William Rosenau, dan Leanne Piggott. 2009. The Evolving Terrorist Threat to Southeast Asia: A Net Assessment. The RAND Corporation.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I. 1976. Monografi Daerah Sumatera Utara, Jakarta: Pemerintah Indonesia.

Esin, Cigdem, Fathi, Mastoureh, and Squire, Corinne. 2014. Narrative Analysis: The Constructionist Approach, dalam Uwe Flick, The SAGE Handbook of Qualitative Data Analysis. SAGE Publications Ltd.

Fealy, Greg dan Aldo Borgu. 2005. Local Jihad: radical Islam and terrorism in Indonesia. The Australian Strategic Policy Institute.

Hasani, Ismail (ed.). 2009. Berpihak dan Bertindak Intoleran: Intoleransi Masyarakat dan Restriksi Negara dalam Kebebasan Beragama/ Berkeyakinan di Indonesia. Jakarta: Publikasi SETARA Institute.

Hasan, Noorhaidi, Bertus Hendriks, Floor Janssen dan Roel Meijer. 2012. Counter Terrorism Strategies in Indonesia, Algeria and Saudi Arabia. Netherlands Institute of International Relations "Clingendael".

Hasan, Noorhaidi, M. Iqbal Ahnaf, Syaifudin Zuhri dan Maufur. 2013. Instrumen Penelitian Narasi dan Politik Identitas: Pola Penyebaran dan Penerimaan Radikalisme dan Terorisme di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga.

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). 2013, Mei. "Demokrasi: Sistem Gagal dan Merusak", Buletin Dakwah Al-Islam, edisi 657.

Hyvärinen, Matti. 2008. Analyzing Narratives and Story-Telling, dalam Pertti Alasuutari, Leonard Bickman dan Julia Brannen, The SAGE Handbook of Social Research Methods. SAGE Publications Ltd.

International Crisis Group (ICG). 2010, 6 Juli. "Indonesia: The Dark Side of Jama'ah Ansharut Tauhid (JAT)", International Crisis Group Asia Report No. 107.

___________________________. 2012, 16 Juli. "Bagaimana Kelompok Ekstrimis Membentuk Kelompok Baru", International Crisis Group Asia Report No. 228.

Lajnah Perwakilan Wilayah Majelis Mujahidin Sumatera Utara. 2012, Desember. "Dicari Pemimpin Taat Syari'ah", Buletin Jum'at Mujahidin, edisi 128.

Majelis Mujahidin. 2008, 15 Desember 2007-15 Januari. "Radikalisme Negara Mengancam Agama", Risalah Mujahidin, edisi 15.

Mozaffari, Mehdi. 2007. "What is Islamism? History and Definition of a Concept", Totalitarian Movements and Political Religions, Vol. 8, No. 1, 17–33.

Pelly, Usman, 2004. Pengaruh Modernisasi terhadap Adat dan Budaya di Sumatera Utara, dalam Pelestarian Adat Masyarakat Etnik Sumatera Utara. Medan: Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat Sumatera Utara (FORKALA), cetakan pertama.

Rashwan, Diaa (ed.). 2007. The Spectrum of Islamist Movements, vol. 1. Berlin: Al-Ahram Center for Political and Strategic Studies and the Friedrich-Ebert-Stiftung.