Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi media sosial sebagai sarana pelestarian budaya lokal
dengan menggali cara pandang penggiat Komunitas Aleut dan Sanggar Motekar terhadap Media Sosial, Media
sosial digunakan oleh Komunitas Aleut dan Sanggar Motekar, Informasi Budaya yang disampaikan Komunitas
Aleut dan Sanggar Motekar di Media Sosial serta Pengelolaan Media Sosial oleh Komunitas Aleut dan Sanggar
Motekar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian yang dipergunakan adalah
studi kasus. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi serta penelusuran
data Internet. Informan diperoleh secara purposif dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil
penelitian ini memeperlihatkan kedudukan penting media sosial dalam perkembangan komunitas, sebagai
media penyebar informasi dan juga menarik minat khalayak. Sebagian besar bentuk media sosial digunakan
oleh Komunitas Aleut dan Sanggar Motekar seperti Facebook, Twitter, Blog, Flickr, Tumblr, dan Youtube.
Komunitas Aleut lebih cenderung menginformasikan kegiatannya dalam mengapresiasi karya seni, budaya
dan sejarah yang merupakan karya dalam bentuk artefak, sedangkan Sanggar Motekar menginformasikan
kegiatannya dalam pelestarian budaya tradisi seperti seni tari, musik, cikeruhan, dan kuda renggong. Selain itu
kedua komunitas berbagi tulisan dan tautan yang sesuai dengan tujuan komunitasnya. Komunitas Aleut yang
dikelola oleh kaum muda yang masuk kategori Digital Native lebih bisa mengelola media sosial dibandingkan
Sanggar Motekar yang sebagian besar pengurusnya termasuk kateori Digital Immigrant.
Kata Kunci : media sosial, sanggar moterakar, komunitas aleut, digital imigrant, digital native