Abstract

KPPT Cimahi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat dikatakan belum optimal hal ini terlihat dari
rendahnya kualitas aparatur dalam mengkomunikasikan kebijakan, terbatasnya sarana dan media yang dimiliki,
iklim komunikasi yang belum menunjang terhadap kualitas pelayanan publik, masih terdapatnya penyakit
birokrasi serta informasi dan pesan yang disampaikan oleh aparat KPPT kurang terserap. Tujuan penelitian
adalah untuk menggambarkan pelaksanaan, hambatan, upaya dan membuat model kualitas penyelenggaraan
pelayanan publik di KPPT Cimahi. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitis dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi lapangan yaitu melalui
observasi dan wawancara mendalam. Teknik penentuan informan menggunakan Purposive. Hasil penelitian
menunjukkan pelaksanaan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dapat diinterpretasikan kurang baik,
ini terlihat dari minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki serta peralatan dan perlengkapan yang belum
memadai, sehingga dapat berakibat terlambatnya proses pelayanan kepada masyarakat. Kurang tanggapnya
aparat kepada persoalan yang dihadapi masyarakat perlu menjadi perhatian dan segera di atasi supaya proses
pelayanan dapat optimal. Kedepannya ini lebih diperhatikan supaya proses pelayanan berjalan dengan baik.
Sedangkan dimensi emphaty dapat dikatakan cukup baik, dengan cukup baiknya hal ini diharapkan proses
pelayanan dapat berjalan dengan optimal. Hambatan dalam pelaksanaan pelayanan publik antara lain masih
rendahnya kualitas sumber daya manusia, masih minimnya sarana dan prasarana penunjang dalam pelayanan
publik. Upaya yang dilakukan KPPT Kota Cimahi adalah pelatihan terhadap sumber daya manusia, pengajuan
sarana dan prasarana pendukung. Terbentuknya model kualitas pelayanan publik yaitu model terpisah, model
sistem pelayanan satu atap, dan model pelayanan satu pintu.