Abstract

Penelitian ini menganalisis konsep Punk Football yang muncul di Kota Bandung sebagai kontra hegemoni terhadap hegemoni sepakbola industri di Indonesia. Peneliti mengkaitkan industri sepak bola Indonesia sebagai hegemoni dan punk football sebagai bentuk counter terhadap hegemoni industri sepakbola. Penelitan ini menggunakan metode analisis mendalam terhadap karya-karya ilmiah, laporan-laporan organisasi, dan sumber-sumber digital untuk menginterpretasikan setiap topik. Kami mengandalkan data sekunder dengan keyakinan bahwa hal ini akan memberikan kami kesempatan tak terbatas untuk menafsirkan Punk Football melalui teori dan perspektif Gramsci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa punk sebagai ideologi dari bentuk perlawanan dan kritisi diterapkan pada pengelolaan sebuah klub sepakbola yang mengandalkan kolektivitas dari penggemarnya dan mampu menembus liga Indonesia dengan mengawalinya dari kasta ke 3. Bagi Punk Football merupakan bentuk protes terhadap modern football dan sepakbola bukan merupakan milyaran uang tetapi sepakbola merupakan milyaran penggemar yang dapat dinikmati oleh siapapun tanpa adanya sekat kelas sosial.