Abstract

It is undeniable, K-Wave has entered Indonesia almost two decades ago. Through K-Pop, K-Drama and K-Movie, K-Wave is able to attract Indonesian adolescents. Plus, various South Korean culinary delights, lifestyles, fashion and beauty also enliven it. In the end, all of these components became commodities for South Korea to improve its economy. A lot of South Korean goods are sold in Indonesian markets, including in market place. Meanwhile, on the other hand, Indonesian youth as individuals who are growing from the child to adult phase need a lot of input to become their true selves. There are many things that can be consumed to become their identity, an adolescent must determine which identity is most suitable for selves, in the first place. Using qualitative methods with a literature review, this research was conducted to find out how exposure to K-Wave can shape adolescents' fashion identity. So at the end of the research it can be concluded that adolescents who are exposed to K-Wave will make adjustments to the standards, values and morals that have also been internalized within them. This entire process is an identification before creating the fashion identity that will be displayed. It is hoped that this research can contribute to the development of science in the future. For example, when the process of fashion identity formation is linked to a gender perspective, or if it is more detailed in a narrower age group.


 


Keywords: K-Wave; Indonesian Adolescents; Identity; Fashion Identity; Internalization


 


 


 


Abstrak


 


K-Wave tak dipungkiri lagi telah memasuki Indonesia sejak hampir dua dasawarsa yang lalu. Melalui K-Pop, K-Drama, dan K-Movie, K-Wave mampu memikat remaja Indonesia. Ditambah lagi sisipan aneka kuliner, gaya hidup, fashion, dan kecantikan ala Korea Selatan yang ikut masuk ke dalam gelombang. Pada akhirnya seluruh komponen ini menjadi komoditas oleh Korea Selatan untuk meningkatkan perekonomiannya. Hal-hal berbau Korea Selatan sangat ramai dalam pasar Indonesia, termasuk marketplace. Sedangkan di sisi lain, remaja Indonesia sebagai individu yang yang sedang dalam bertumbuh dari fase anak menjadi dewasa memerlukan banyak masukan untuk dijadikan identitas baginya. Banyaknya hal yang bisa dikonsumsi untuk menjadi identitas dirinya, seorang remaja harus menentukan dulu identitas mana yang paling sesuai dengannya. Menggunakan metode kualitatif dengan tinjauan pustaka, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana paparan K-Wave dapat membentuk identitas fashion seorang remaja. Sehingga di akhir penelitian dapat disimpulkan bahwa remaja dengan paparan K-Wave akan melakukan penyesuaian dengan standar, nilai, dan moral yang telah terinternalisasi juga dalam dirinya. Keseluruhan proses ini sebagai identifikasi sebelum memunculkan identitas fashion yang akan ditampilkan. Penelitian ini diharapkan mampu berkontribusi untuk pengembangan ilmu di masa yang akan datang. Misalnya ketika proses pembentukan identitas fashion ini dikaitkan dengan perspektif gender, maupun jika lebih dirincikan dalam kelompok umur yang lebih sempit.


 


Kata Kunci: K-Wave; Remaja Indonesia; Identitas; Identitas Fashion; Internalisasi