Abstract

Abstract


This article analyzes and describes the indirect meaning of the song "Shuhasu" by Sekai no Owari. Sekai no Owari has received many awards for its songs, one of which is the song Shuhasu which was released in 2020. A qualitative method is used to analyze objects through data collection. The resource was from Shuhasu by the band Sekai no Owari. Rifaterre's semiotic theory about the unsustainability expression in poetry is used, and it can be investigated by displacing of meaning, distorting of meaning, and creating of meaning. This song has a meaning about someone who really hopes to be able to meet his lover again. This is evidence by the phrase “Dakara iwa sete yo see you again” Therefore, let me say “See you again.” It is repeated three times in the song, showing an emphasis on the meaning of the lyrics. Furthermore, in the depth, in the phrase of this song there is also the lyrics that contained the same meaning, specifically "Baby sabaku de machiawase shiyou; Baby ashita mo machiawase shiyou". Which means "(Dear, let's meet in an arid land; dear, let's meet tomorrow).”


Keywords: Song, Semiotics, Shuhasu, Sekai no Owari


Abstrak


Artikel ini menganalisis dan mendeskripsikan tentang ketidaklangsungan makna pada lagu “Shuhasu’ karya Sekai no Owari. Sekai no Owari telah banyak mendapatkan penghargaan lewat lagu-lagu yang dibawakan, salah satunya lagu Shuhasu yang dirilis pada tahun 2020. Metode kualitatif dilakukan dalam menganalisis objek melalui pengumpulan data-data, dalam hal ini adalah teks lirik lagu Shuhasu oleh grup musik Sekai no Owari. Teori yang digunakan adalah teori semiotika Rifaterre tentang ketidaklangsungan ekspresi dalam puisi yang bisa diteliti melalui penggantian makna, penyimpangan makna, dan penciptaan makna. Pada lagu ini, memiliki makna tentang seseorang yang sangat berharap agar dapat bertemu kembali dengan kekasihnya. Hal ini dibuktikan dari kalimat “Dakara iwa sete yo see you again” (Karena itu, biarkan aku berkata "See you again") yang mengalami pengulangan sebanyak tiga kali dalam lagu tersebut, menunjukkan sebuah penekanan pada makna lirik tersebut. Tak hanya kalimat tersebut, lirik yang juga mengandung makna yang sama yaitu “Baby sabaku de machiawase shiyou”; Baby ashita mo machiawase shiyou”. Yang bermakna “(Kasih, mari bertemu di tanah yang gersang; kasih, mari kita bertemu di hari esok).


Kata kunci: lagu, Semiotika, Shuhasu, Sekai no Owari