Representasi Konsep Ganbaru pada Tokoh Etsuko Kono dalam Drama Jepang Jimi ni Sugoi (Analisis Semiotika John Fiske)
DOI:
https://doi.org/10.34010/js.v12i2.6484Abstract
Penelitian ini menggunakan objek penelitian berupa drama Jepang yang berjudul “Jimi ni Sugoi”, tokoh Etsuko Kono dalam drama Jepang ini memperlihatkan representasi dari konsep ganbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori semiotika John Fiske (The Codes of Television) yang terbagi menjadi tiga level analisis yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Konsep ganbaru merupakan karakter dari masyarakat Jepang yang memiliki arti melakukan yang terbaik dan tetap bertahan, konsep ini diperlihatkan pada keseharian Etsuko Kono yang terjadi dalam drama dan kemudian dianalisis melalui tiga level kode televisi milik John Fiske. Hasil dari penelitian pada level realitas, adanya hubungan antara kode kostum dan gerak tubuh dari Etsuko yang merepresentasikan konsep ganbaru. Lalu pada level representasi, kode dialog menjadi representamen yang merepresentasikan konsep ganbaru. Pada level ideologi, konsep ganbaru yang menggambarkan usaha dan perjuangan Etsuko Kono berusaha mengejar mimpinya dan bertahan pada posisinya seperti bagaimana arti dari konsep ganbaru tersebut.
Kata kunci: Representasi, Ganbaru, Fiske, Kode Televisi
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)