Abstract

Abstract


The study aims to analyze the form of sonkeigo expressions, the representation of uchi-soto concept in the Japanese animated series entitled “Hataraku Maou-sama”. This study uses a qualitative descriptive approach with passive participation methods with secondary data source. The source is oral data and transcripts of the dialogue of “Hataraku Maou-sama” with episodes from 1-13 and obtained from Bstation with a duration of 23 minutes each. The results showed that the prefixes and suffixes such are “o”, “go”, “-san” and “-sama” are widely used as expressions of sonkeigo because they are used to respect things related to the interlocutors, followed using sonkeigo special verbs. Based on the relationships between each character, the concept of soto is more often described in the usage of sonkeigo because of the unfamiliarity between each character, as well as the speaker assumes that the interlocutors are “outsiders”. It can be concluded that in the use of sonkeigo expression needs to consider the concept of uchi-soto to communicate smoothly.


Keywords: sonkeigo; uchi-soto concept; special verbs


Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk ungkapan sonkeigo dan representasi konsep uchi-soto pada serial animasi Jepang berjudul “Hataraku Maou-sama”. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik observasi berperan serta pasif dengan jenis data sekunder. Sumber data penelitian ini berupa data lisan dan transkripsi dialog serial animasi “Hataraku Maou-sama” episode 1-13 dan diperoleh dari layanan streaming Bstation dengan durasi 23 menit setiap episodenya. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa prefiks dan sufiks “o”, “go”, “-san” dan “-sama” banyak digunakan sebagai ungkapan sonkeigo karena digunakan untuk menghormati hal-hal yang berhubungan dengan lawan tutur, dengan diikuti penggunaan verba khusus untuk mengungkapkan sonkeigo. Berdasarkan hubungan antartokoh, konsep soto lebih sering digambarkan dalam penggunaan sonkeigo oleh penutur karena ketidakakraban antartokoh, serta tokoh menganggap bahwa lawan tutur adalah “orang luar”. Dapat disimpulkan bahwa pada penggunaan ungkapan sonkeigo diperlukan pertimbangan konsep uchi-soto demi kelancaran berkomunikasi.


Kata kunci: sonkeigo; konsep uchi-soto; verba khusus