Abstract

Pada era digital, teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan batasan antar negara menjadi pudar. Informasi yang didapatkan acap kali berbaur dengan hal-hal negatif sehingga mengikis rasa empati yang dimiliki. Nilai empati yang terkikis dapat mengakibatkan hilangnya tegang rasa sehingga dapat menimbulkan konflik dalam tatanan masyarakat. Membaca adalah salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan rasa empati. Saat ini, sastra adiluhung mulai tidak diminati ditengah arus sastra populer. Untuk meminimalisir hilangnya karya Sastra Inggris adiluhung, penelitian ini  mempertemukan mahasiswa muda dan karya sastra adiluhung dalam aspek empati. Data primer yang akan digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah narasi serta dialog dalam karya Robert Louis Stevenson yang berjudul Treasure Island (1883). Kemudian, data sekunder berupa hasil kuisioner yang ditujukan pada empat (4) mahasiswa Sastra Inggris Universitas Muhammadiyah Lampung. Teori yang akan digunakan dalam membantu penelitian ini adalah teori respons pembaca / Reader Response dan teori aspek empati. Hasil dari penelitian ini menunjukan Treasure Island sebagai karya sastra Inggris adiluhung dapat mengasah kemampuan empati para mahasiswa Sastra Inggris Universitas Muhammadiyah Lampung. Kehangatan, kelembutan, rasa peduli dan kasihan adalah aspek empati yang di temukan dalam karya sastra ini. Relevansi Treasure Island dengan kondisi era digital saat ini adalah tentang nilai nilai kerjasama, nilai kebaikan hati, dan nilai kekeluargaan.