Redesain Pasar Sayur: Ramah Lingkungan, Efisiensi Limbah, dan Terinspirasi dari GayaNeo-Vernakular pada Ruang Pasar Tradisional

Main Article Content

Ni Putu Cahyanti
Freddy Hendrawan
Ni Nyoman Sri Rahayu
Lelo

Abstract

Pasar Induk Sayur Mayur Baturiti merupakan pusat perdagangan hasil pertanian lokal yang memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian masyarakat Desa Baturiti. Namun, pasar ini masih menghadapi beberapa permasalahan, seperti kurangnya daya tarik pasar, kebutuhan ruang yang luas, kurangnya fasilitas pendukung, serta sistem pengelolaan limbah yang belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan perancangan ulang Pasar Induk Sayur Mayur Baturiti menggunakan pendekatan desain neo-vernakular yang mengintegrasikan elemen-elemen budaya lokal dengan prinsip ramah lingkungan guna mendukung potensi agrowisata. Penelitian deskriptif kualitatif menggunakan analisis tematik di dalam mengidentifikasi dan menginterpretasikan data-data empiris untuk kemudian digunakan di dalam proses perancangan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi literatur terkait desain berkelanjutan dan sistem pengelolaan limbah organik. Perancangan ulang ruang Pasar Induk Sayur Mayur Baturiti mempertimbangkan aspek zonasi ruang yang lebih efisien, penerapan sistem pengelolaan limbah melalui fasilitas pengomposan terpadu, penggunaan material lokal yang ramah lingkungan, serta penyediaan fasilitas pendukung seperti rest area, kios pedagang suvenir, kios kuliner, dan pojok edukasi agrowisata. Melalui perancangan ulang ruang ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan desain ruang pasar tradisional yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai destinasi agrowisata yang dapat mendukung perekonomian lokal dan pelestarian budaya setempat dengan konsep modern, efisien, dan berkelanjutan.


 


Kata Kunci: pasar tradisional, desain neo-vernakular, agrowisata.

Article Details

Section

Articles

References

Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Pasar Tradisional dan Pariwisata Berbasis Agrowisata di Indonesia. Jakarta: BPS.

Darmawan, M. (2012). Arsitektur Vernakular: Konsep dan Implementasi dalam Desain Bangunan. Jakarta: Pustaka Arsitek.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2018). Panduan Pengelolaan Sampah Organik dan Sistem Pengomposan Terpadu. Jakarta: KLHK.

Kementerian Perdagangan RI. (2014). Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Jakarta: Kemendag.

Kibert, C. J. (2016). Sustainable Construction: Green Building Design and Delivery. New York: John Wiley & Sons.

Lechner, N. (2015). Heating, Cooling, Lighting: Sustainable Design Methods for Architects. New York: John Wiley & Sons.

McLennan, J. (2004). The Philosophy of Sustainable Design: The Future of Architecture. Kansas City: Ecotone Publishing.

Purnama, A. (2021). Revitalisasi Pasar Tradisional Berbasis Budaya Lokal: Studi Kasus Pasar Badung, Bali. [Tesis]. Denpasar: Universitas Udayana.

Rahmawati, I. (2019). Penerapan Konsep Pasar Hijau pada Revitalisasi Pasar Johar Semarang. [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro.

Rapoport, A. (2005). Vernacular Architecture and Cultural Identity. London: Routledge.

Widodo, P. (2010). Pasar Tradisional dan Perannya dalam Perekonomian Lokal. Jakarta: Pustaka Ekonomi.

Wijayanti, A. (2020). Pengembangan Agrowisata Berbasis Edukasi dan Keberlanjutan. [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.