Perancangan Sistem Pengukuran Kompetensi Sistem Analis Berdasarkan Kemampuan Teknis dan Portofolio Berbasis Komputer (Computer Based Test)

  • Ade Sugiandi Program Studi Magister Sistem Informasi, Fakultas Pascasarjana, Universitas Komputer Indonesia

Abstract

Software Development Life Cycle (SDLC) merupakan kerangka kerja yang terstruktur berisi tahapan proses yang berurutan dimana sistem informasi dikembangkan. Setiap tahapan dari SDLC mempunyai penanggung jawab salah satunya adalah sistem analis yang memiliki tanggung jawab pada tahapan analisis dan desain sistem. Perananan sistem analis dalam pembangunan sistem sangat vital, untuk itu sistem analis harus memiliki kompetensi yang baik supaya bisa memastikan projek pembangunan sistem berjalan dengan baik. Pengukuran kompetensi selama ini tidak terstruktur dengan baik dan biasanya dilakukan hanya sekali pada saat ada kebutuhan. Kompetensi akan berkembang seiring dengan keterlibatan sistem analis didalam projek pembangunan sistem. Tahapan penelitian yang dilakukan salah satunya adalah survey terhadap responden yang berprofesi sebagai Sistem Analis dan Project Manager tujuan dari survey tersebut adalah untuk meminta tanggapan terhadap rancangan sistem pengukuran kompetensi yang akan dibuat dalam penelitian ini. Berdasarkan tanggapan survey mengenai usulan rancangan sistem yang disampaikan oleh responden bisa disimpulkan bahwa >90% responden setuju dengan rancangan yang disampaikan dapat mengukur kompetensi dari seorang sistem analis. Untuk itu rancangan sistem yang sudah dibuat bisa dijadikan acuan dalam pembangunan sistem pengukuran kompetensi sistem analis. Software Development Life Cycle (SDLC) merupakan kerangka kerja yang terstruktur berisi tahapan proses yang berurutan dimana sistem informasi dikembangkan. Setiap tahapan dari SDLC mempunyai penanggung jawab salah satunya adalah sistem analis yang memiliki tanggung jawab pada tahapan analisis dan desain sistem. Perananan sistem analis dalam pembangunan sistem sangat vital, untuk itu sistem analis harus memiliki kompetensi yang baik supaya bisa memastikan projek pembangunan sistem berjalan dengan baik. Pengukuran kompetensi selama ini tidak terstruktur dengan baik dan biasanya dilakukan hanya sekali pada saat ada kebutuhan. Kompetensi akan berkembang seiring dengan keterlibatan sistem analis didalam projek pembangunan sistem. Tahapan penelitian yang dilakukan salah satunya adalah survey terhadap responden yang berprofesi sebagai Sistem Analis dan Project Manager tujuan dari survey tersebut adalah untuk meminta tanggapan terhadap rancangan sistem pengukuran kompetensi yang akan dibuat dalam penelitian ini. Berdasarkan tanggapan survey mengenai usulan rancangan sistem yang disampaikan oleh responden bisa disimpulkan bahwa >90% responden setuju dengan rancangan yang disampaikan dapat mengukur kompetensi dari seorang sistem analis. Untuk itu rancangan sistem yang sudah dibuat bisa dijadikan acuan dalam pembangunan sistem pengukuran kompetensi sistem analis.

Published
2019-09-05
How to Cite
Sugiandi, A. (2019). Perancangan Sistem Pengukuran Kompetensi Sistem Analis Berdasarkan Kemampuan Teknis dan Portofolio Berbasis Komputer (Computer Based Test). Jurnal Tata Kelola Dan Kerangka Kerja Teknologi Informasi, 5(2), 60-67. https://doi.org/10.34010/jtk3ti.v5i1.2298
Section
Articles