Abstract

Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan perekonomian suatu negara melalui kekuatan
swasta dan mengurangi beban negara. Investasi merupakan penundaan konsumsi pada saat ini
dengan tujuan mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima di masa yang akan
datang. Stock split dibuat untuk menambah likuiditas pergerakan saham dan memungkinkan investor
ritel masuk lebih banyak sehingga aktivitas volume perdagangan lebih meningkat. Fenomena yang
terjadi dibeberapa perusahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dibawah ini melakukan stock
split dengan tujuan agar sahamnya menjadi likuid atau aktivitas volume perdagangan (trading volume
activity) sahamnya makin besar setelah melakukan stock split, ternyata hal ini di Bursa Efek
Indonesia tidak terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explonatory
survey yang berdasarkan pada studi peristiwa (event study). Dengan menggunakan dua alat analisis
yaitu analisis komparatif dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang tidak signifikan pada likuiditas saham dan return saham sebelum dan setelah stock split terjadi.
Sedangkan stock split berpengaruh signifikan terhadap likuiditas saham. Likuditas saham
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Jadi stock split melalui likuiditas saham berpengaruh
signifikan terhadap return saham.