EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV SARANA ADI PUTRA PERIODE 2017 s/d 2018

Authors

  • fany asmara ITB Ahmad Dahlan
  • Yumniati Agustina ITB Ahmad Dahlan Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.34010/jra.v12i1.2796

Abstract

The purpose of this study is to evaluate the accounting treatment of fixed assets in CV Sarana Adi Putra by using descriptive qualitative methods. This study refers to SAK ETAP Chapter 15 concerning fixed assets that apply in Indonesia. With the evaluation results of this study it can be concluded in terms of recognition of fixed assets are recognized if the fixed assets have been used as operational which is in accordance with SAK ETAP, and the acquisition of fixed assets is not in accordance with SAK ETAP because the company only records the purchase price, and costs incurred are directly charged . In terms of measurement of fixed assets, it is not in accordance with SAK ETAP because there is no policy governing the valuation. In terms of the methods of preparation, the company uses the straight-line method in accordance with SAK ETAP. In terms of the presentation of fixed assets, the company records acquisition costs, depreciation expense, accumulated depreciation, book value in which the accumulated depreciation is reduced according to SAK ETAP. in terms of disclosure of fixed assets, is not in accordance with SAK ETAP because there is no policy governing the disclosure.

 

Keywords: Fixed Assets, SAK ETAP Chapter 15 concerning Fixed Assets

Author Biography

  • fany asmara, ITB Ahmad Dahlan

    EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI  ASET TETAP

    PADA CV SARANA ADI PUTRA

    PERIODE 2017 s/d 2018

     

     

    Fany Asmara

    ITB AHMAD DAHLAN

    fany.asmaraa@gmail.com

     

     

    Abstract

     

     

    The purpose of this study is to evaluate the accounting treatment of fixed assets in CV Sarana Adi Putra by using descriptive qualitative methods. This study refers to SAK ETAP Chapter 15 concerning fixed assets that apply in Indonesia. With the evaluation results of this study it can be concluded in terms of recognition of fixed assets are recognized if the fixed assets have been used as operational which is in accordance with SAK ETAP, and the acquisition of fixed assets is not in accordance with SAK ETAP because the company only records the purchase price, and costs incurred are directly charged . In terms of measurement of fixed assets, it is not in accordance with SAK ETAP because there is no policy governing the valuation. In terms of the methods of preparation, the company uses the straight-line method in accordance with SAK ETAP. In terms of the presentation of fixed assets, the company records acquisition costs, depreciation expense, accumulated depreciation, book value in which the accumulated depreciation is reduced according to SAK ETAP. in terms of disclosure of fixed assets, is not in accordance with SAK ETAP because there is no policy governing the disclosure.

     

    Keywords: Fixed Assets, SAK ETAP Chapter 15 concerning Fixed Assets

     

     

    Abstrak

     

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perlakuan akuntansi aset tetap di CV Sarana Adi Putra dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengacu pada SAK ETAP Bab 15 tentang aset tetap yang berlaku di Indonesia. Dengan hasil evaluasi penelitian ini dapat disimpulkan dalam hal pengakuan aset tetap diakui jika aset tetap telah digunakan sebagai operasional yang sesuai dengan SAK ETAP, dan perolehan aset tetap tidak sesuai dengan SAK ETAP karena perusahaan hanya mencatat harga pembelian, dan biaya yang dikeluarkan dibebankan langsung. Dalam hal pengukuran aset tetap, itu tidak sesuai dengan SAK ETAP karena tidak ada kebijakan yang mengatur penilaian. Dalam hal metode persiapan, perusahaan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan SAK ETAP. Dalam hal penyajian aset tetap, perusahaan mencatat biaya perolehan, biaya penyusutan, akumulasi penyusutan, nilai buku di mana akumulasi penyusutan dikurangi menurut SAK ETAP. dalam hal pengungkapan aset tetap, tidak sesuai dengan SAK ETAP karena tidak ada kebijakan yang mengatur pengungkapan tersebut.

     

     

    1. PENDAHULUAN

    Akuntansi adalah pencatatan, pengikhtisaran dan pengklasifikasian dari suatu transaksi-transaksi yang mempunyai sifat moneter menjadi informasi keuangan yang merupakan komponen penting dari sebuah perusahaan. Akuntansi memberikan informasi mengenai gambaran keuangan baik, dalam suatu perusahaan ataupun pemerintah serta lembaga-lembaga lainya yang berkaitan dengan adanya pelaporan pertanggungjawaban keuangan.  Secara umum Dalam tujuan utama sebuah perusahaan didirikan adalah untuk memeperoleh laba yang optimal dan mempertahankan kelancaran usaha dalam jangka waktu yang panjang. Dalam pencapaiannya diperlukan sejumlah modal untuk melakukan kegiatan usaha, salah satu modalnya adalah asset tetap.

    Aset tetap adalah asset yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalani aktivitas usaha dan memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun dan dapat dijual belikan jika umumnya lebih dari masamanfaatnya. Aset tetap dapat pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Pengakuan asset tetap sangat andal bila asset tetap diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau saat penguasaanya berpindah, apabila perolehan asset tetap belum didukung dengan bukti secara hukum.

    Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian asset tetap dengan mengunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka asset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan, pengukuran asset tetap harus memperhatikan kebijakan tentang ketentuan pengeluaran pengadaan baru. Jika nilai perolehan asset tetap dibawah nilai pengeluaran pengadaan baru maka asset tetap tersebut tidak dapat diketahui dan disajikan sebagai asset tetap. Asset tetap tersebut diperlakukan sebagai persediaan atau asset lainya.

    Perlakuan akuntansi terhadap asset tetap berwujud yang kurang tetap atau tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan akan berpengaruh dalam penyajian laporan keuangan. Asset tetapnya yang dinilai atau dicatat terlalu besar akan berpengaruh terhadap nilai depresiasinya, yang mana jika nilai depresiasinya akan terlalu besar, sehingga laba menjadi kecil, begitu pula sebaliknya hal tersebut yang mempengaruhi dalam penyajian laporan keuanganya.

    Menurut Hidayat (2011:4) Pengertian aset adalah suatu Benda, baik itu benda yang berwujud maupun yang tidak berwujud,bergerak atau pun tidak bergerak.Aset dibagi menjadi 2 yaitu aset lancer dan aset tidak lancar.

    Dalam kondisi ini perusahaan CV sarana adi putra mencatat aset tetapnya berdasarkan harga prolehan akan sangat tidak menguntungkan bagi pihak perusahaan, karna nilai yang diperoleh akan jauh berbeda dibandingkan dengan harga pasar sehingga perusahaan CV sarana adi putra penilaian asset tetap tidak mencerminkan harga saat ini. Hal ini berpengaruh pada peningkatan nilai aset tetap dalam pelaporan keuangan yang menyebabkan laporan keuangan yang di sajikan kepada penguna laporan keuangan tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

    1. Sarana Adi Putra yang terletak di Jatinegara Jakarta Timur, marupakan salah satu perusahaan bergerak di bidang jasa kebersihan bangunan dan industry lain, sebagai perusahaan dagang CV. Sarana Adi Putra juga menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan asset tetap. Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah adalah:

    1.Bagaimana perlakuan akuntansi  aset tetap yang diterapkan  berwujud  CV. Sarana Adi Putra.

    2.Apakah perlakuan akuntansi Aset tetap pada CV Sarana Adi Putra sudahsesuai dengan SAK ETAP Bab.15 .

    1. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis

    Tinjauan Pustaka

    Pengertian Akuntansi

    Akuntansi adalah proses,pencatatan, dan pengkomunikasian keadaan ekonomi suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntansi merupakan satu kesatuan sistem informasi pemrosesan data sehingga menghasilkan laporan keuangan yang menggam

    barkan keadaan perusahaan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian akuntansi. 

    Menurut Effendi (2013:1) Akuntansi adalah:“Akuntansi merupakan seni pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran serta pelaporan informasi keuangan dalam ukuran moneter dalam suatu perusahaan atau organisasi yang ditunjukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembalian keputusanâ€.

     

    Pengertian Laporan Keuangan

    Laporan Keuangan memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.

    Menurut IAI (2015 : ETAP.12 ) Berikut ini laporan keuangan lengkap meliputi :

    1.Neraca ;

    2.Laporan laba rugi;

    3.Laporan Perubahan Ekuitas yang juga menunjukkan

    4.Laporan arus kas;dan

    5.atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan

    2.1.3.    Tujuan Laporan Keuangan

     

    Tujuan laporan keuangan

         menyediakan informasi posisikeuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambil keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.

    Sumarsan (2013:4) mengatakan: “Menyediakan informasi andal sebagai dasar untuk mengambil keputusan.â€

    Dengan demikian fungsi akuntansi yaitu:

    a.Untuk memberikan informasi keuangan perusahaan.

    b.Untuk mengalokasikan sumber-sumber daya langka sehingga pemakai  informasi dapat memutuskan modal harus di investasikan kemana.

    c.Untuk melaporkan pertanggungjawaban  manajeman kepada pemilik.

    â€Wahyuni (2014:10) mengatur bahwa :Laporan keuangan lengkap harus mencangkup komponen-komponen  berikut:

    a.Laporan posisi keuangan ( neraca pada akhir periode)

    b.Laporan laba rugi komprehensif

    c.Laporan perubahan ekuitas

    d.Laporan perubahan arus kas

    e.Kebijakan akuntansi beserta catatan atas laporan keuangan

     

    Pengelompokan Aset tetap

    Menurut Hidayat dkk (2017:79-80) agar dapat dikelompokan sebagai asset tetap, suatu asset harus memiliki kriteria, yaitu:

    1.Berwujud

    2.Umur lebih dari satu tahun

    3.Digunakan dalam oprasi perusahaan

    4.Tidak diperjual belikan

    5.Material

    6.Dimiliki perusahaan

     

    Klasifikasi Aset Tetap

    Menurut Dunia, (2014:211 ) Jenis-jenis aset tetap terdiri dari:

    1.Lahan yaitu bidang tanah baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong.

    2.Gedung yaitu bangunan yang berisi diatas lahan baik yang berdiri diatas tanah maupun di atas air.

    3.Kendaraan merupakan sarana angkutan yang dimiliki perusahaan untuk mendukung kegiatan oprasional perusahaan

    4.Inventaris yaitu perlengkapan yang melengkapi kantor termasuk perlengkapan kantor atau alat-alat besar yang di gunakan dalam perusahaan.

     

    Perlakuan  Akuntansi Aset Tetap

    Pengakuan Aset Tetap

    Menurut Efendi (2013:234) menarik kesimpulan sebagai berikut.

    “Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu asset tetap berwujud, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehannya..â€

     

    Pengukuran aset tetap

    Menurut Hadi,dkk (2015:213) pengukuran asset tetap adalah:

    “setelah pengakuan awal,entitas memiliki pilihan untuk mengunakan model biaya atau model revaluasi sebagai dasar pengukuran asset tetapâ€.

     

    1.Model Biaya

    Model biaya, setelah diakui sebagai aset maka suatu aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusustan dan akumulasi rugi penurunan nilai asset.

    2.Model Revaluasi

    Setelah diakui, suatu asset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal     dicatat pada jumlah revaluasi dikurangi akumulasi penyusustan dan akumulasi rugi penurunan setelah tanggal revaluasi.

    Metode Penyusutan

    a.Metode Penyusustan Aset Tetap

    Menurut Nelson, dkk ( 2015:59 ) penyusustan adalah alokasi secara sistematis dari nilai aset yang dapat di susutkan selama masa manfaatnya penyusustan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara lagsung maupun tidak langsung.Depresiasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor fisik atau fungsional, yaitu :

    1.Penyusutan fisik terjadi karena oleh faktor-faktor fisik disebabkan oleh cuaca.

    2.Penyusustan fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat menyediakan jasa pada tingkat yang diharapkan.

     

    Penyajian Aset Tetap

    Menurut Hamizar (2014:161) menyatakan bahwa penyajian asset tetap didalam neraca harus dilaporkan sebesar harga perolehan dan dikurangi dengan akumulasi penyusustan.

     

    Tabel 1

    PT RAHMAN

    LAPORAN POSISI KEUANGAN

    31 DESEMBER 2017

    ASET

       

    ASSET TETAP

     

    462,500

               

    HARGA PEROLEHAN

    AKUMULASI PENYUSUSTAN

    NILAI TERCATAT

     

    Tanah

    30,000

    -

    30,000

     

    Bangunan

    110,000

    26,000

    84,000

     

    Peralatan

    77,000

    205,000

    565,000

     

    Total nilai buku

    910,000

    231,000

    679,000

     

     

     

     

     

     

                  Sumber : Catur Sasongko (2018:270)

     

    Pengungkapan Aset Tetap

    Pengungkapan aset tetap menurut IAI dalam SAK ETAP (2013:15:31) adalah sebagai berikut :

    Entitas harus mengungkap untuk setiap kelompok asset tetap :

    a.Dasar pengukuran yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto

    b.Metode penyusutan yang digunakan

    c.Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan

    d.Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusustan pada awal dan akhir periode;  dan

    e.Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukan :

    Berikut ini adalah tabel contoh pengungkapan di laporan keuangan.

      

       Tabel 2

    PT PETA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

    TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

    ( DISAJIKAN DALAM RUPUAH )

           

     

     

     

    PENJELASAN AKUN NERACA

       

    Aktiva Tetap

       

    Saldo aktiva tetap pertanggal 3 Desember 2011 dan 2013

    31 Desember 2012

           

    Harga Perolehan Aktiva Tetap

         

    Tanah

     

    775,000,000

     

    Bangunan dan Prasarana

     

    650,000,000

     

    Kendaraa bermotor

     

    301,000,000

     

    Peralatan Kantor

     

    30,500,000

     

    Aktiva tetap Sewa Guna Bangun

     

    821,170,000

       

    Jumlah Harga Perolehan

    1,838,670,000

           

    Akumulasi Penyusutan

           

    Akumulasi Peny Bangunan dan Prasaraan

    (100,208,300)

       

    Akumulasi peny kendaraan bermotor

    (134,116,600)

       

    Akumulasi peny Peralatan kantor

    (6,629,000)

       

    Akumulasi peny sewa guna usaha

    (1,366,500)

               

    Jumlah Akumulasi Penyusustan

    (242,315,400)

             

    Nilai Buku

     

    1,596,354,600

                           

     

     

    Hipotesis

    Menurut Sugiyono (2014) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah ditayakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan pada teori. Berdasarkan uraian tersebut maka penulisa mengajukan hipotesis sebagai berikut.

    Diduga Perlakuan Akuntansi Aset Tetap pada CV Sarana Adi Putra Tidak Sesuai dengan SAK ETAP.

     

    • Objek dan Metode Penelitian

    Disain penelitian merupakan proses yang dilakukan oleh peneliti untuk melakukan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian.

    Penelitian ini mngunakan metode analisis deskritif, dengan fakus melakukan pengkajian perlakuan akuntansi aset tetap pada CV Sarana Adi Putra. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data premier dan sekunder.Memuat objek penelitian menguraikan objek yang diteliti sesuai dengan judul riset dan metode penelitian yang berisi desain penelitian, operasionalisasi variable yaitu, teknik pengumpulan data, unit analisis, teknik penarikan sampel, pengujian hipotesis.

    Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitiatif. Dengan penelitian ini peneliti mengunakan instrument untuk pengumpulan data  yang dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian dilapangan.

    Berdasarkan data yang diperoleh penulis menjau bagaimana penerapan kebijakan perusahaan dalam pencatatan,menyajikan, dan melaporkan aset tetap dikombinasikan dengan SAK ETAP Bab 15.

    Dalam melakukan penelitian guna memperoleh data yang diperlukan untuk mendukung penulisan skripsi ini , maka peneliti memilih tempat penelitian pada CV Sarana Adi Putra yang yang berlokasi di Gedung Pembina graham 45 jl di panjaitan no.45 Rt 017 RW 06 Kelurahan rawa bunga kec jati negara.Penelitian ini berfokus pada penelitian tahun 2017 dan 2018 pada seluruh aset tetap yang diperoleh atau dimiliki oleh CV Sarana Adi Putra seperti: tanah, gedung, mesin dan peralatan, kendaraan bermotor dan lainya. Aset tetap tersebut di gunakan CV Sarana Adi Putra untuk mendukung kegiatan operasional dalam mencapai tujuan perusahaan.

    Dengan waktu penelitian mulaia dari September 2019 sampai dengan bulan januari 2020dapat dilihat dalam table pada halaman lampiran.

     

    1. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Pengakuan Aset Tetap

    Menurut IAI (2016 : ETAP. 49 ), entitas harus menentukan pengakuan aset tetap jika ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi asset tersebut akan mengalir dari atau kedalam entitas, oleg karna itu entitas harus mengakui biaya perolehan aset tetap sebagai aset tetap jika

    a.Kemungkinanbahwa manfaat ekonomi yang terkait dengan pos tersebut akan  mengalir dari atau ke dalam entitas dan

    b.Pos tersebut mempunyai suatu nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

    Tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan dan harus dicatat secara terpisah, meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh secara bersamaan.

    Barang yang dimiliki oleh CV.Sarana Adi Putra digolongkan kedalam aset tetap yaitu inventaris. Penggolongan aset tetap milik CV. Sarana Adi Putra adalah:

    a.Inventaris

     

                          Tabel 3

                                 Perbandingan Penggolongan Aset Tetap

    Penggolongan Aset tetap menurut SAK ETAP Bab 15

    Penggolongan Aset Tetap CV.Sarana Adi Putra

    Tanah

     

    Gedung Dan Bangunan

     

    Mesin dan Kendaraan

     

    Peralatan

     

    Inventaris kantor

    Inventaris Kantor

                  Sumber : Data Diolah

    Pengakuan aset tetap yang dilakukan oleh CV Sarana Adi Putra adalah mengakui aset tetap berwujud yang di perolehnya, jika asettersebut langsung dapat digunakan pada saat pembeliannya dan digunakan lagsung dalam kegiatan oprasional perusahaan.

     

    Pengukuran Aset Tetap

    Berdasarkan data penelitian yang diperoleh CV Sarana Adi Putra tidak terdapat catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan kebijakan-kebijakan pengukuran aset tetap yang diterapkan oleh CV Sarana Adi Putra atas perlakuan akuntansi asset tetapnya.

    Penyajian Aset Tetap

    Penyajian asset tetap pada CV Sarana Adi Putra di neraca adalah akumulasi penyusustan disajikan sebagai pengurangan terhadap nilai asset tetap yang terdiri dari harga perolehan, beban penyusustan, akumulasi penyusustan da nilai buku asset tetap pada perusahaan.

    Pengungkapan Aset Tetap

    Berdasarkan dan penelitian yang diperoleh CV Sarana Adi Putra tidak terdapatcatatan atas laporan keuangan yang menjelaskan kebijakan-kebijakan pengungkapan asset tetap yang diterapkan oleh CV.Sarana Adi Putra. Atas perlakuan akuntansi asset tetap.

     

    Pembahasan

    Evaluasi Pengakuan Aset Tetap CVSarana Adi Putra.

    Evaluasi data ini bertujuan untuk menegtahui apakah pengakuandata bertujuan      mengetahui apakah pencatatan aset tetap oleh CV Sarana Adi Putra telah sesuai dengan SAK ETAP BAB 15.

    CV Sarana Adi Putra mengakui bahwa nilai asset tetap yang dicata hanya harga pembelian tanpa mengakui biaya-biaya yang terjadi pada saat pembelian asset tetap tersebut. Biaya tersebut langsung dibebankan tanpa digabung ke harga perolehan untuk asset tetap tersebut.  Aset tetap dapat disusustkan pada saat aset tetap telah dibayar dan pada saat digunakan, maka perusahaan tidak mengakui adanya beban penyusutan.

    Evaluasi Pengukuran Aset Tetap CV Sarana Adi Putra

    Berdasarkan data penelitian yang diperoleh CV Sarana Adi Putra tidak terdapat catatan atas laporan keuangan yang menjadi menjelaskan kebijakan-kebijakan pengukuran aset tetap yang diterapkan oleh CV Sarana Adi Putra atas perlakuan akuntansi aset tetapnya.

    Hasil evaluasi dari pengukuran asset tetap yang terjadi di CV Sarana Adi Putra adalah tidak sesuai dengan SAK ETAP yang berlaku. Dikarenakan CV Sarana Adi Putra tidak adanya kebijakan yang mengatur pengukuran asset tetap yang terjadi. Evaluasi Penyajian Aset Tetap CV Sarana Adi  Putra

    Penyajian asset tetap pada CV. Sarana Adi Putra di neraca adalah akumulasi penyusustan disajikan sebagai pengurangan terhadap nilai asset tetap yang terdiri dari harga perolehan, beban penyusustan, akumulasi penyusutan dan nilai buku asset tetap pada perusahaan.

    Hasil evaluasi dari penyajian asset tetap pada CV. Sarana Adi Putra adalah sesuai dengan SAK ETAP yang belaku.

    Evaluasi Pengungkapan Aset Tetap CV. Sarana Adi Putra

    Berdasarkan data penelitian yang diperoleh CV Sarana Adi Putra tidak terdapat catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh CV. Sarana Adi Putra atas perlakuan akuntansi asset tetap.

    Hasil evaluasi dari pengungkapan aset tetap pada CV Sarana Adi Putra adalah tidak sesuai dengan SAK ETAP yang berlaku

     

     

     

     

     

    1. Kesimpulan dan Saran

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    a.Pengakuan asset tetap pada CV. Sarana Adi Putra yaitu Asset Tetap yang diperolehnya dicatat hanya harga pembelian asset tersebebut dan dibeban yang terjadi pada saat perolehan aset tersebut akan langsung dibebankan pada saat pembelian bukan pada saat pemakaian dan diakui jika asset tersebut siap untuk digunakan dalam kegiatan oprasional perusahaan.

    b.Pengukuran CV Sarana Adi Putra tidak dapat terdapat catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan kebijakan penilaian asset tetap yang di terapkan oleh CV Sarana Adi Putra atas perlakuan akuntansi asset tetap dan pengukuran asset tetap pada CV Sarana Adi Putra tidak terdapat catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan kebijakan-kebijakan pengukuran asset tetap uang diterapkan oleh CV Sarana Adi Putra atas perlakuan akuntansi asset tetap berwujud.

    c.Metode penyusustan asset tetap pada CV Sarana Adi Putra yaitu metode garis lurus (Straigt Line Method) dimana harga perolehan atau harga pembelian dibagi dengan umur atau masa manfaatnya CV Sarana Adi Putra mengakui nilai asset tetap hanya harga perolahan atau harga pembelian saja. Biaya yang terjadi pada saat perolehan asset tetap tersebut diperoleh hingga sampai itu diakui sebagai beban

    d.Penyajian CV Sarana Adi Putra Penyajian asset tetap pada CV. Sarana Adi Putra di neraca adalah akumulasi penyusustan disajikan sebagai pengurangan terhadap nilai asset tetap yang terdiri dari harga perolehan, beban penyusustan, akumulasi penyusutan dan nilai buku asset tetap pada perusahaan.

    e.Hasil evaluasi dari pengungkapan asset tetap pada CV sarana Adi Putra adalah tidak sesuai dengan SAK ETAP yang berlaku

     

    Saran 

    Dari penelitian yang dilakukan, penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut :

    1.Dalam pelaporan asset tetap berwujud pada CV Sarana Adi Putra didalam  laporan keuangan sebaiknya asset tetap dirinci menurut jenisnya didalam neraca,agar jelas terlihat seberapa besarnya asset yang dimiliki untuk setiap jenis asset tersebut.

    2.Perusahaan sebaiknya membuat kebijakan tentang penghentian asset tetap karena banyak nilai asset tetap yang sudah habis masa manfaatnya akan tetapi masih dicatat dalam daftar asset tetap.

    3.Perusahaan sebaiknya mencatat asset tetapnya berupa kendaraan oprasionalnya     daftra asset tetap yang di gunakan dalam oprasional perusahaan untuk menambah daftar asset tetap yang bisa digunakan untuk melakukan revaluasi asset tetap berwujud agar perusahaan dapat melakukan penialian kembali untuk memperoleh kreditor dari pihak ketiga.

    4.Perusahaan sebaliknya mengadakan stock opnam atau kartu inventaris barang atas asset tetap yang ada,dikarenakan untuk mengetahui asset tetap mana yang masih digunakan dan untuk mengontrol barang yang ada setiap ruangan untuk mengontrol kegiatan asset di perusahaan.Menguraikan kesimpulan penelitian dan saran berisi solusi dan kelemahan penelitian, temuan dan keterbatasan penelitian.

     

    1. Daftar Pustaka

    Carl.S.Warren dkk.2015 Pengantar Akuntansi.Jakarta : Salemba Empat.

    DR.Mahi M. Hikmat.2011 Metode Penelitian Yogyakara: Graha Ilmu.

    Firdaus A.Dunia,2014. Pengantar Akuntansi,Edisi 4. Jakarta: Fakultas Ekonomi                           Universitas Indonesia.

    Harahap, Sofyan Syafiri. 2012. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali                                                          Pers.EdisiRevisi

    Hendriksen, Eldon & W. Nugroho. 2009. Teori Akuntansi, cetakan kedelapan.                               Jakarta: Erlangga.

    Hidayat Muchtar. 2011. Manajemen Aset (Privat dan Publik). Yogyakarta:Laks                              Bang

    Hidayat, Taufik. 2011. Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta: Mediakita

    Ikatan Akuntansi Indonesia. 2016. SAK ETAP  (2016:49) : Aset Tetap.IAI,

    Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. PSAK 16 (Revisi 2011) : Aset                                                   Tetap.IAI, Jakarta.

    Kieso,Donal E Jerry J Weygand at all.2011. Intermediate Accounting: Volume                              1,IFRS Edition,USA

    Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi                                     (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

    Waluyo. Wirawan B. Ilyas. (2002). Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

Downloads

Published

2020-04-13