Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis selisih biaya produksi standar dan biaya produksi sesungguhnya komponen PSF dan D-nose pesawat A350 pada PT. Dirgantara Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi masalah yang dialami perusahaan yaitu biaya tenaga kerja langsung yang sudah ditetapkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan realisasinya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh biaya tenaga kerja yang melebihi jam kerja yang sudah di tetapkan oleh perusahaan, maka dari itu biaya sesungguhnya lebih besar dari biaya standar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan cara menemukan data dan fakta yang diperlukan. Data tersebut lalu dianalisis dan langsung disimpulkan serta diajukan beberapa rekomendasi atau saran yang dipandang perlu bilamana ada permasalahan yang perlu diselesaikan. Berdasarkan hasil praktik kerja di lapangan pada PT. Dirgantara Indonesia, bahwa PT. Dirgantara Indonesia menggunakan Job Order Costing dimana proses produksinya dilakukan sesuai dengan pesanan yang diminta oleh konsumen atau pemesan kepada perusahaan.