Abstract

Pada 24 Februari 2022, Rusia melakukan invasi besar-besaran ke Ukraina. Tujuan Rusia melakukan invasi tersebut tentunya dikarenakan Rusia yang menganggap hal tersebut adalah sebuah ancaman dari blok barat dan juga pengaruh dari Amerika Serikat. Selain itu, Rusia juga berusaha untuk mempertahankan hubungan kedekatannya dengan negara bekas pecahan Uni Soviet.  Sejak perang tersebut, perang antara Rusia dan Ukraina membuat krisis energi global semakin parah akibat COVID–19. Perang menciptakan hambatan terhadap perdagangan energi dunia dan mendorong harga energi melonjak secara signifikan. Selain itu, Rusia juga berupaya untuk membatasi kedekatan antara Ukraina dengan salah satu organisasi internasional militer blok barat yakni NATO dan negara–negara Uni Eropa. Penelitian ini berfokus pada kebijakan suplai energi di Eropa yang diakibatkan oleh perang Rusia dan Ukraina. Penelitian ini menggunakan teori security energy dan ekonomi politik internasional. Sedangkan untuk metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan memperoleh data dari beberapa berita serta jurnal yang nantinya akan dipilih dan disajikan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini akan menjelaskan dampak invasi Rusia ke Ukraina terhadap stabilitas energi di Eropa. Data yang telah dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan Teknik analisis kualitatif untuk menghasilkan narasi yang menjawab pertanyaan penelitian. Hasil dari penelitian ini yakni invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina berdampak pada kestabilan energi di negara–negara Uni Eropa. Penelitian ini mengambil studi kasus dari tiga negara Uni Eropa yang bergantung pada energi Rusia yaitu Jerman, Italia, dan Prancis.


 


Kata Kunci : Keamanan Energi, Pengaruh, Invasi, Stabilitas