Abstract

Industri rumah tangga memiliki peran penting dalam membangun perekonomian desa dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam maupun sumber daya lainya yang ada di desa. Industri rumah tangga akan berkembang sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Desa Bakung Lor merupakan salah satu contoh desa yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Cirebon untuk dijadikan desa mandiri dengan produk unggulan yaitu Tape Ketan. Sebagian besar masyarakat di Desa Bakung Lor bekerja sebagai petani dan pelaku UMKM yang hidup dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Ibu rumah tangga di Desa Bakung Lor sebagian besar memiliki usaha sampingan yaitu sebagai industri rumah tangga dengan produk unggulan tape ketan.


Produktifitas tape ketan ini jika diperhatikan setiap tahunya mengalami peningkatan, namun belum semua industri bisa bekerja sama dengan toko oleh-oleh lokal untuk pemasaran produknya, sehingga dibutuhkan sinergitas antara pengusaha toko oleh-oleh dengan pengusaha industri tape ketan ini. Permasalahan lainya yang banyak dihadapi oleh industri tape ketan ini adalah kurangnya pemahaman mengenai manajemen keuangan industri kecil sehingga tidak banyak diantara pengusaha tape ketan ini yang tidak dapat mempertahankan usahanya disaat krisis. Berbagai permaslaahan yang mnucul di Desa Bakung Lor menggugah kami untuk melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat disana dengan tujuan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM tape ketan yang ada di sana. Metode yang diterapkan dalam pemberdayaan ini adalah dengan metode Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan mitra UMKM sebanyak 20 orang.  Kegiatan Pemberdayaan ini berlangsung selama 6 bulan selama bulan Juli s.d Desember 2021 mulai dari kegiatan sosialiasasi, pelatihan hingga pendampingan langsung kepada mitra UMKM. Hasil pemberdayaan berupa masyarakat mampu menghasilkan kemasan yang inovatif, memahami teknik pemasaran online serta mampu menyusun laporan keuangan secara digital.


Kata kunci: UMKM, Pemasaran, dan Laporan Keuangan