Abstract

ABSTRACT


The effort to countermeasure flood and puddle in DKI Jakarta is one of the priority programs implemented by the Government in order to create Jakarta as the capital of the Republic of Indonesia that is comfortable to carry out social, cultural and economic activities, thus giving a positive impact to the economy of DKI Jakarta and Indonesia. In the effort to handle the puddle and flood problems above the need of infrastructure planning and flood control means especially in central Jakarta, so as to reduce the points of the puddle and flooding and the impact caused. With this activity is expected to produce a design of infrastructure development and a means of quality flood control that means that the development can be felt by all components of the community. This activity is conducted in two areas namely Petamburan (Jati Pinggir) and Kalibaru Timur. This methodology of implementation of activities consist of preparation and preliminary stages, field survey and data analysis as well as the formulation of channel design concept as well as simulated of drainage system and flood control modeling. The analysis of precipitation frequencies of the plan uses a 5-year anniversary with the Gumbell type 1 method. The problems in the Petamburan region are the basic elevation of the irregular channels, the number of basins in the middle of the channel, the capacity of channels that have been unable to receive debit plans and elevation of the land is generally lower than the elevation of the disposal channel Broad catchment area of 21.50 Ha, assuming the flow coefficient of 0.85 and the rainfall intensity is used at 5 years of 225.7 mm, resulting in flood discharge calculation of Q = 5.73 m3/second and plus existing pump 0.75 m3/sec. Handling of normalization with base tilt to 0.0028. Redimensioning is changed to uniform i.e. B = 1.20 m; H = 1.20 m. As for East Kalibaru region the thing that concern is the narrowing of the channel in the downstream. The Tc value is 121.26 minutes, I of 38.67 mm/h and Q = 8.47 m3/sec. Specification of the pump used is a submersible type axial flow with a capacity of 2 m3/sec.


Key words: Flood, rainfall, discharge, intensity, pump


 


ABSTRAK


Upaya penanggulangan banjir dan genangan di wilayah DKI Jakarta merupakan salah satu program prioritas yang dilaksanakan pemerintah dalam rangka menciptakan Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia yang nyaman untuk melaksanakan kegiatan sosial, budaya maupun ekonomi, sehingga memberi dampak yang positif bagi perekonomian Provinsi DKI Jakarta maupun Indonesia. Dalam upaya penanganan permasalahan genangan dan banjir di atas dibutuhkan perencanaan prasarana dan sarana pengendali banjir khususnya di Jakarta Pusat, sehingga dapat mengurangi titik-titik genangan dan banjir serta dampak yang ditimbulkan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan suatu desain pembangunan prasarana dan sarana pengendali banjir yang berkualitas yaitu yang bermakna bahwa pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat. Pada kegiatan ini dilakukan di dua wilayah yaitu Petamburan (Jati Pinggir) dan Kalibaru Timur. Metodologi pelaksanaan kegiatan ini terdiri atas tahap persiapan dan pendahuluan, survey lapangan dan analisis data serta penyusunan konsep desain saluran serta simulasi pemodelan sistem drainase dan pengendalian banjir. Analisis frekuensi curah hujan rencana menggunakan kala ulang 5 tahun dengan metode Gumbell tipe 1. Permasalahan di wilayah Petamburan adalah elevasi dasar saluran tidak beraturan, banyaknya cekungan di tengah saluran, kapasitas saluran yang sudah tidak mampu menerima debit rencana dan elevasi lahan umumnya lebih rendah daripada elevasi saluran pembuang. Luas catchment area seluas 21.50 Ha, dengan asumsi koefisien pengaliran sebesar 0.85 dan intensitas curah hujan digunakan kala ulang 5 tahun sebesar 225.7 mm, sehingga didapat perhitungan debit banjir sebesar Q = 5.73 m3/detik dan ditambah pompa eksisting 0.75 m3/detik. Dilakukan penanganan normalisasi dengan kemiringan dasar menjadi 0.0028. Redimensi diubah menjadi seragam yaitu B = 1.20 m; H = 1.20 m. Sedangkan untuk wilayah Kalibaru Timur hal yang menjadi perhatian adalah penyempitan saluran di hilir. Nilai Tc adalah 121.26 menit, I sebesar 38.67 mm/jam dan Q = 8.47 m3/detik. Spesifikasi pompa yang dipergunakan merupakan tipe submersible axial flow dengan kapasitas 2 m3/detik.


Kata kunci: Banjir, curah hujan, debit, intensitas, pompa