Peran Sinematografi dalam Indoktrinasi pada Film Midsommar

Isi Artikel Utama

Mahesa Ibrahim

Abstrak

Film Midsommar (2019) menceritakan kisah seorang wanita muda penuh duka dan  kesepian, Dani Ardor, yang awalnya bergidik ngeri atas tradisi sadis komune The Hårga namun akhirnya menjadi bagian dari komune tersebut. Ibarat sebuah dongeng tentang  Serigala Jahat yang berhasil meyakinkan Gadis Bertudung Merah bahwa “akhir bahagia” dapat ditemukan di taringnya yang tajam. Film ini seringkali dikelompokkan sebagai  “elevated horror”, “folk horror”, bahkan film tentang putus cinta yang sadis. Di saat yang  bersamaan, film ini juga merupakan kisah tentang indoktrinasi yang dilakukan sebuah  kelompok yang strateginya juga digunakan oleh sutradara dan penulis film ini, Ari Aster,  dalam mencuci otak penontonnya baik itu melalui penokohan Dani Ardor maupun teknik  sinematografi yang digunakan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran  sinematografi dalam indoktrinasi pada karakter Dani dan penonton dalam film Midsommar


(2019) sehingga dapat diketahui apa saja aspek yang mempengaruhinya.

Rincian Artikel

Bagian

Articles

Cara Mengutip

Peran Sinematografi dalam Indoktrinasi pada Film Midsommar. (2023). DIVAGATRA - Jurnal Penelitian Mahasiswa Desain, 3(1), 1-14. https://doi.org/10.34010/divagatra.v3i1.9434

Referensi

Barsam, R. & Monahan, D. (2019). Looking At Movies, 6th edn, W. W. Norton, New York.
Brown, F. (2018). I grew up in a cult and I can tell you why 'normal' people join them. dilihat 4 Januari 2023, https://www.businessinsider.com/i-grew-up-in-a-cult-and-i can-tell-you-why-normal-people-join-them-2018-3
Burton, T. (2017). ‘What is a Cult?’. Aeon Magazine.
Church, D. (2021). Post-Horror: Art, Genre and Cultural Elevation. Edinburgh University Press. (https://doi.org/10.1515/9781474475907-010)
Collins, G. (1982). ‘The Psychology of the Cult Experience’. The New York Times.
Desmaliza, D. (2021). Indoktrinasi di Sekolah Islam: Studi Kasus di Indonesia. Indo-Islamika, 2(1), 149-154. DOI:10.15408/idi.v2i1.1657
Dwiastuty, R. (2022). Analisis Genre Horror pada Film Hereditary (2018) dan Midsommar (2019). Commercium, Vol. 5, No. 3, hh. 191-205.
Huber, S. (2019). Blood and Tears and Potions and Flame: Excesses of Transformation in Ari Aster’s Midsommar. Frames Cinema Journal.
Lane, C. (2019). How Midsommar Illustrates the Catharsis of Expressing Emotions, dilihat 4 Januari 2023, https://www.syfy.com/syfy-wire/how-midsommar illustrates-the-catharsis-of-expressing-emotion
Marcin, A. (2017). What Is Nyctophobia and How Is It Treated?. Sumber: https://www.healthline.com/health/nyctophobia, diakses 4 Januari 2023.
Ryan, D. (2019). ‘Midsommar’: Ari Aster And Florence Pugh's Complex, Climactic Catharsis, dilihat 4 Januari 2023, https://www.slashfilm.com/567725/midsommar catharsis/
Spadoni, R. (2020). Midsommar: Thing Theory. Routledge – Quarterly Review of Film and Video, Vol. 37, No. 7, hh. 711-726.
Stein, A. (2017). ‘How Totalism Works’, Aeon Magazine.
Tarmawan, I., & Amalina, R. (2019). SUDUT PANDANG SINEMATIK FILM “PRIDE AND PREJUDICE” TAHUN 2005 DENGAN VERSI SERIAL TELEVISI TAHUN 1995. Visualita Jurnal Online Desain Komunikasi Visual, 7(2), 23-29. https://doi.org/10.33375/vslt.v7i2.1454
Zetlin, M. (2019). Millennials Are the Loneliest Generation, A Survey Shows. Sumber: https://www.inc.com/minda-zetlin/millennials-loneliness-nofriends-friendships-baby-boomers-yougov.html, diakses 4 Januari 2023.