Perancangan Kartu Permainan Kesenian Ondel-Ondel
Isi Artikel Utama
Abstrak
Kesenian budaya Betawi mempunyai berbagai jenis kesenian salah satunya kesenian Ondel-Ondel tanpa adanya tutur kata yang berada di daerah kota Jakarta. Kesenian Ondel-Ondel mengalami adanya perubahan pada Ondel-Ondel, yang dimana pada fenomena Ondel-Ondel munculnya fungsi lain yang dijadikan sebagai pengamen. Penetapan pada topik ini bertujuan menitikberatkan pada informasi kesenian Ondel-Ondel melalui media permainan card game yang didalamnya meliputi sejarah, fungsi dan esensi berdasarkan wawancara, survey, kuesioner dan sumber literatur serta melestarikan dan mempertahankan eksistensi Ondel-Ondel di zaman modern yang tidak hanya dianggap sebagai pajangan, melainkan untuk tetap aktif dalam kesenian dan pertunjukkan. Pada perancangan topik kesenian Ondel-Ondel yang ditemukan bahwa beberapa dari masyarakat kota Jakarta hanya sekedar mengetahui wujud Ondel-Ondel tapi belum mengetahui fungsi, makna dan sejarahnya, kemudian pada pemerintahan dan komunitas ataupun para pengrajin harus lebih bekerja sama untuk tetap mempertahankan eksistensi Ondel-Ondel secara kesenian dan pertunjukkan.
Rincian Artikel
Terbitan
Bagian
Penulis yang menerbitkan artikel di jurnal DIVAGATRA setuju dengan persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta artikel dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah CC-BY-SA atau The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, memposting artikel ke penyimpanan institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya tulisan mereka secara daring (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).
Cara Mengutip
Referensi
Albrighton, T. (2013). The abc of copywriting. United Kingdom: ABC Business Communication Ltd.
Chaer, A. (2015). Betawi Tempo Doeloe Menelusuri Sejarah Kebudayaan Betawi. Depok: Masup Jakarta.
Hidayatullah, T. (2011). DISKURSUS JENDER DALAM “KEBUDAYAAN ITU BERKELAMIN - KOMIK TENTANG ARAHMAIANI”. VISUALITA, 3(1). https://doi.org/10.33375/vslt.v3i1.1094
Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Kencana.
Koentjaraningrat, P. I. A., & Pembangunan, M. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi Cet. 9; Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kertamukti, R. (2017). Komunikasi Visual Iklan Cetak Rokok di Indonesia Kurun Waktu 1950-2000. Jurnal ASPIKOM, 1(1), 91-108.
Rustan, S. (2008). Layout Dasar dan Penerapannya. Gramedia Pustaka Utama.
Rustan, S. (2013). Font And Tipografi. Gramedia Pustaka Utama.
Waridah, E. (2014). Kumpulan Majas, Pantun, dan Peribahasa Plus Kesusastraan Indonesia. Ruang Kata.Gunadi, A. (2005). Basic Theory for Wildlife Photographers. Oxford: Focal Press.
Wulandari, A. (2014). Karakteristik pertumbuhan perkembangan remaja dan implikasinya terhadap masalah kesehatan dan keperawatannya. Jurnal Keperawatan Anak, 2(1), 39-43.