KOMUNIKASI TERAPEUTIK ANTAR TERAPIS DAN PASIEN KOMUNITAS TOTOK PUNGGUNG INDONESIA DAERAH SUMBAWA
Diterbitkan 2022-02-11
Cara Mengutip
Abstrak
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana aktivitas komunikasi terapeutik antara terapis dan pasien pada Komunitas Totok Punggung Indonesia (KTPI) di daerah Sumbawa. Teori yang digunakan adalah teori Komunikasi Terapeutik menurut Stuart, G.W. dan Sundeen tentang empat fase komunikasi terapeutik, teknik komunikasi terapeutik, dan teori dari Egan tentang sikap komunikasi terapeutik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Informan dipilih berdasarkan purposive sampling. Adapun analisis data akan melalui tahapan pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Fase pra- interaksi dimana para terapis mempersiakan segala hal yang akan berkaitan dengan proses praktek baik data pasien maupun mental dari terapis tersendiri. 2. Fase orientasi digunakan oleh terapis sebagai Langkah awal dalam membina hubungan saling percaya sebelum memberikan diagnosa pertama. 3. Fase kerja yaitu terapis membangun dialog positif pada saat proses penotokan berlangsung. 4. Fase evaluasi, dilakukannya komunikasi lanjutan antara terapis dengan pasien setelah mendapatkan tindakan terapi. Komunikasi Terapeutik merupakan komunikasi yang terencana dan profesional, maka penting bagi terapis untuk aktif berkoordinasi dan menselaraskan hubungan komunikasi antara terapis dengan pasien.