Abstract

Implementasi Komunikasi Terapeutik pada pasien anak celah bibir dan langit-langit biasanya diberikan dalam bentuk latihan bicara. Terapi ini dilakukan oleh seorang terapis profesional setelah pasien anak mendapatkan penanganan medis berupa operasi. Tujuan dari latihan bicara tersebut agar dapat melatih kemampuan motorik yang dimiliki pasien anak untuk bisa berbicara lancar. Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami pesan-pesan secara verbal dan nonverbal yang digunakan dalam komunikasi terapeutik antara terapis wicara kepada pasien anak CBL di yayasan YPPCBL Bandung. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi pada tiga narasumber kunci dan dua narasumber pendukung. Hasil akhir dari pengamatan adalah terapis menggunakan dua tipe klasifikasi pesan, yakni verbal dan nonverbal terhadap pasien anak CBL dalam memberikan latihan bicara tersebut. 1) Pesan secara verbal merujuk pada enam teknik yang ada pada komunikasi terapeutik saat melakukan latihan: pertama toddler and early childhood, kedua mendengarkan dengan penuh perhatian, ketiga mengulang dan memfokuskan, keempat bermain dan humor, kelima diam dan memberi pujian, Sedangkan, 2) Pesan Nonverbal ditunjukan melalui Sikap komunikasi terapeutik seorang terapis dalam memberikan latihan bicara yang terdiri dari satu kategori. Yakni kehadiran diri secara fisik yang meliputi berhadapan, mempertahankan kontak mata, membungkuk ke arah pasien, mempertahankan sikap terbuka, dan tetap relaks.