Abstract

Konsep Colaborative Government mulai banyak di praktikan oleh lembaga pemerintah, hal ini tidak terlepas dari kebutuhan lembaga yang ingin menjalankan programya secara maksimal, melalui pelibatan aktor di luar sistem, pemerintah menyadari bahwa mereka tidak akan bisa mencapai keberhasilan dalam menjalankan program jika dilakukan sendiri tanpa bantuan pihak lain, sehingga keterlibatan pihak lain menjadi penting, seperti: akademisi, media, dan juga komunitas masyarakat, selama ini konsep Colaborative Governemnt telah banyak dilakukan di sektor ekonomi, namun jika di laksanakan dalam program kebencanaan apakah memungkinkan, atau bisa optimal. Praktik Penanggulangan bencana yang ada di Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo selama ini masih berjalan secara tekstual, melalui koordinasi dengan struktur pemerintahan yang ada di atasnya, hal ini masih sangat umum dan perangkat desa menyadari hal tersebut, bahwa secara kelembagaan diperlukan pihak – pihak di luar pemerintah untuk membantu tugas mereka, akan tetapi ada kendala terkait bagaimana caranya dan apakah dapat memanfaatkan anggaran yang dimiliki desa, perlu adanya inisiatif dan juga masukan – masukan yang mendukung praktik tersebut supaya dapat terlaksana.