Abstract

ABSTRAK


Penelitian ini berfokus untuk mengkaji sektor perekonomian yang memiliki daya saing di Kabupaten Bima. Kajian ini menggunakan basis data produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Bima pada tahun tahun 2017-2021. Dimana akan ditentukan lapangan usaha yang memiliki daya saing (competitive advantage) tertinggi dari 17 lapangan usaha yang ada. Alat analisis yang digunakan dalam menentukan lapangan usaha yang memiliki daya saing ialah analisis location quotient (LQ) dan shift-share (SS). Dalam analisisi LQ terbagi menjadi 3 tahap uji. Pertama mencari nilai static location quotient (SLQ).  Kedua dilanjutkan untuk mencari nilai dynamic location quotient (DLQ). Dan yang terakhir akan dilakukan klasterisasi terhadap nilai SLQ dan DLQ yang telah diketahui. Teknik analisis static location quotient (SLQ) bertujuan untuk mengetahui posisi dari tiap-tiap sektor yang diujikan dalam terhadap sektor-sektor yang sama dalam skala regional. Sedangkan Teknik Analisis Dinamic Location Quotient (DLQ) adalah bentuk lanjutan dari SLQ dimana lebih rigit dengan menganalisis tren dari tiap-tiap sub sektor perekonomian yan diujikan. Masing-masing analisis tersebut nantinya akan menghasilkan plotting kuadran yang terbagi menjadi 4 kuadran terhadap 17 lapangan usaha dalam PDRB Kabupaten Bima yang diujikan. Pada analisis location quotient (LQ) didapatkan hasil bahwa lapanan usaha yang berada pada kuadran I (Unggulan) adalah pertanian, perikanan, kehutanan, jasa keuangan dan asuransi dan juga administrasi pemerintahan. Sedangkan pada analisis shift-share (SS) didapatkan hasil bahwa terdapat 2 lapangan usaha yang berada pada kuadran I, diantaranya adalah jasa keuangan dan informasi dan juga lapangan usaha informasi dan komunikasi. Dari kedua analisis tersebut diketahui terdapat 1 lapangan usaha yang berada pada kuadran I pada kedua analisis, yakni lapangan usaha jasa keuangan dan informasi.


Kata Kunci: Pertumbuhan ekonomi, Sektor unggulan, Daya saing, Sektor Basis, PDRB