Abstract


  • Perkembangan wilayah memiliki dampak positif akan berkembang maju sosial ekonomi sedangkan dampak negatif akan mengalami kepadatan dan ketidakberaturan jika pedoman perencanaan tidak dilaksanakan dengan baik. Urban sprawl adalah perluasan diluar batas administrasi dikarenakan dampak perkembangan pada wilayah sekitarnya, dalam hal ini dengan mengambil lokasi studi kasus Kecamatan Kemiling dan Kelurahan Kurungannyawa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analisis spasial, analisis korelasi,  dan scoring dengan data diperoleh bersumber pada kelurahan, kecamatan, dan citra satelit google earth. Hasil analisis diketahui lokasi studi kasus dengan jumlah 10 kelurahan/desa, 6 diantaranya mengalami sprawl, 4 diantaranya mengalami normal dan mendekati sprawl, hal tersebut berdasarkan indikator: kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, jarak ke pusat kota, pembangunan dalam jangkauan jaringan jalan, dan pembangunan pola lompatan katak. Kemudian dilakukan perhitungan score indikator tiap kelurahan teridentifikasi sprawl, diperoleh 3 kelurahan termasuk tingkat tinggi, 2 kelurahan termasuk tingkat sedang, dan 1 kelurahan termasuk tingkat rendah, kemudian berdasarkan uji korelasi diperoleh jarak ke pusat kota memiliki korelasi terhadap perkembangan lahan terbangun.                                                                                                                   


Kata Kunci: Kepadatan Penduduk, Analisis Spasial, Faktor Sosial Ekonomi


 



  • Regional development has a positive impact on developing socio-economic progress while the negative impact will experience density and irregularity if planning guidelines are not implemented properly. Urban sprawl is an expansion beyond administrative boundaries due to the impact of development on the surrounding area, in this case by taking the location of the case study in Kemiling District and Kurungannyawa Village. This study uses quantitative methods of spatial analysis, correlation analysis, and scoring with data obtained from urban villages, sub-districts, and google earth satellite images. The results of the analysis show that the location of the case studies is 10 kelurahan/village, 6 of them experienced sprawl, 4 of them experienced normal and approaching sprawl, this is based on indicators: population density, building density, distance to the city center, development within the reach of the road network, and development frog jump pattern. Then the indicator score was calculated for each sprawl identified kelurahan, obtained 3 kelurahan including high level, 2 kelurahan including medium level, and 1 kelurahan including low level, then based on the correlation test obtained distance to city center have correlation to the development of built up land.


Keywords: Population Density, Spatial Analysis, Socioeconomic Factors