Abstract

Pergerekan orang dan barang yang terjadi khususnya yang menuju Indonesia Timur  rata-rata yang terbesar adalah yang melalui Kota Surabaya. Pola pergerakan orang dan barang membuat Pergerakan yang tercipta dengan didukungnya dari faktor jasa transportasi yang memadahi membuat Kota Surabaya menjadi salah satu pintu atau penghubung antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pergerakan orang dan barang antara Kota Surabaya dengan kota-kota di Indonesia Timur melihat dari data Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN) yang berasal dari Kota Surabaya menuju kota-kota di Indonesia Timur terkhusus pada Kota Mataram, Kota Kupang, Kota Makassar, Kota Manado, Kota Ambon, dan Kota Sorong. Untuk metode penelitiannya penulis menggunakan metode Mixed Method atau meode campuran. Dan untuk analisisnya menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Dimana penulis hanya menggunakan data sekunder berupa data ATTN 2011, data RIPN 2016, data dari BPS masing-masing kota, dan studi literatur atau referensi lainnya seperti jurnal dan internet. pola pergerakan orang yang dari Kota Surabaya paling besar adalah Kota Mataram (88.957 orang/tahun) dan Kota Makassar (63.702 orang/tahun). Sedangkan untuk pergerakan barang yang dari Kota Surabaya paling besar adalah Kota Mataram (165.780 ton/tahun) dan Kota Makassar (145.096 ton/tahun). Sedangkan yang menuju Kota Surabaya baik orang maupun barang lebih di dominasi oleh pergerakan orang dan barang dari Kota Makassar dan Kota Mataram. Hubungan Pola pergerakannya dimana dilihat dari mikro dimana setiap Kota yang menjadi tujuan pergerakan orang dan barang tersebut merupakan Ibu Kota dan memilki bandaran berkelas Nasional dan Internasional, serta pelabuhan yang memiliki hirarki kelas utama dan kelas pengumpul. Sedangkan dari sektor makronya ketika di bandingkan maka pergerakan yang dari Kota Surabaya lebih besar yang menuju Indonesia Timur ketimbang pergerakan yang terjadi dari kota lainnya. Dari pergerakannya menyimpulkan bahwa Kota Surabaya merupakan kota penghubung yang menuju ke Indonesia Timur sehingga pertumbuhan di Indonesia timur ketimpangannya tidak terlalu jauh dari Indonesia bagian Barat


 


Kata Kunci : Ketimpangan Wilayah, Pola Pergerakan,  Hubungan  Pola Pergerakan