Abstract

ABSTRAK


Kota Bandung menjadi pusat tujuan orang melakukan pergerakan yang didominasi dengan maksud bekerja. Dalam rangka memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan perjalanan antar tata guna lahan dengan menggunakan sistem jaringan transportasi. Setiap guna lahan memiliki keberagaman yang berbeda, dari keberagaman itu akan menghasilkan karakteristik pergerakan yang berbeda. Transportasi dan tata guna lahan mempunyai hubungan yang sangat erat. Agar tata guna lahan dapat terwujud dengan baik maka kebutuhan akan transportasinya harus terpenuhi dengan baik, sistem transportasi yang buruk tentunya akan mempengaruhi aktivitas tata guna lahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkajimpemilihan moda berdasarkan guna lahan campuran di tempat tinggal, distribusi pergerakan, dan karakteristik sosio-demografi. Metode yang digunakan untuk menghitung klasifikasi guna lahan yaitu dengan persamaan entropi dan analisis komparasi untuk membandingkan perbedaan dua kelompok atau lebih. Hasil dari penelitian ini yaitu guna lahan campuran sama sekali tidak berpengaruh terhadap karakteristik pergerakan pada masyarakat dengan maksud bekerja di lingkungan tempat tinggalnya. Dari tiga klasifikasi guna lahan campuran (tinggi,sedang,rendah) pemilihan moda dengan maksud bekerja didominasi oleh kendaraan pribadi khususnya sepeda motor.                       


Kata Kunci: Pemilihan Moda, Distribusi Pergerakan, Karakteristik Sosio-Demografi