BONEKA 'BARBIE' BERKERUDUNG SEBAGAI BENTUK DESAIN DAN KEBUDAYAAN

  • Deni Albar

Abstract

Mainan sebagai hasil budaya, merupakan objek desain yang didalamnya
terkandung nilai-nilai yang dapat dimaknai berlainan tergantung audiensnya. Fenomena boneka bergaya Barbie yang erat dengan budaya barat, kini hadir dengan tradisi berkerudung budaya timur tengah atau negara-negara mayoritas muslim merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan relasi budaya interculturalism dan multiculturalism dengan objek desain yang hadir dalam budaya tersebut. Sebagai contoh objek desain dalam relasi antar desain dan kebudayaan, maka keberadaan mainan boneka bergaya Barbie yang erat dengan budaya barat, hadir dengan tradisi berkerudung budaya timur tengah dan negara-negara mayoritas muslim menjadi
contoh relasi yang tepat dari desain dan kebudayaan. Hasil dari penelitian ini maka dapat disimpulkan pemahaman terhadap desain dan kebudayaan merupakan hal yang penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses komunikasi. Desain memiliki peranan penting dalam budaya dan begitu pun sebaliknya, budaya juga memiliki perananan yang tidak kalah penting dalam desain. Keduanya dapat saling mempengaruhi satu sama lain, berasimilasi dan mampu menciptakan perubahan makna dalam suatu keadaan sosial. Aspek interculturalism dan multiculturalism, terkait objek „Barbie muslim
‟ , merupakan aspek yang secara sosial dipahami berbeda-beda oleh audiensnya. Pada saat „Barbie muslim‟ ini berinteraksi dengan budaya yang berbeda dengan budaya dimana „Barbie muslim‟ hadir, tentunya dapat terjadi  kesalahpahaman persepsi dalam memaknai. Barbie sendiri hadir sebagai media multi-cultur dimana atribut-atribut asli Barbie barat mampu diterima budaya timur dan menyatu dengan atribut cara berpakaian budaya setempat.


Kata Kunci: barbie, muslim, desain, budaya

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim. (2005). Muslim Barbie?. Dikutip dari http://blog.erdener.org/archives/000029.php (12/10/2010).

Anonim. (2003). Barbie. Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Barbie

(12/10/2010).

Bodley, J. H. (2008). Culture. Microsoft® Encarta® 2009 [DVD]. Redmond,

WA: Microsoft Corporation.

Cheshire. (2009). Introducing Genitally Mutilated Burqa Barbie. Dikutip dari

http://www.newenglishreview.org/blog_display.cfm/blog_id/24366 (12/10/2010).

Salam, M. A. (2005). Barbie muslim style. Dikutip dari http://www.justtotheleft.com/2005/09/barbie-muslim-style.html (12/10/2010).

Thwaites, T., Davis, L., Mules, W. (2002). Introducing cultural and media

studies: Sebuah pendekatan semiotik. Yogyakarta, Indonesia: Jalasutra.

Trisnawati, S. (2010). Understanding culture (2) [PowerPoint slides]. Bandung, Indonesia: Institut Teknologi Bandung.

----------------. (2010). Multiculturalism [PowerPoint slides]. Bandung, Indonesia: Institut Teknologi Bandung.

Published
2011-08-01
How to Cite
[1]
D. Albar, “BONEKA ’BARBIE’ BERKERUDUNG SEBAGAI BENTUK DESAIN DAN KEBUDAYAAN”, Visualita, vol. 3, no. 2, Aug. 2011.
Section
Articles