Abstract

Seluruh siswa disabilitas (tingkat TK, SD, SMP dan SMA) dan instruktur disabilitas fisik  di lingkungan Sekolah Luar Biasa Negeri kategori A (SLBN-A) Citeureup Kota Cimahi telah dibekali kemampuan teknik Orientasi Mobilitas (OM) untuk dapat beraktifitas dan mobilitas mandiri secara aman. Adanya sikap keengganan, menggampangkan, dan memaksakan oleh sebagian siswa disabilitas fisik kategori diplegia dan paraplegia sangat berisiko terhadap dirinya serta lingkungan sekitar. Keengganan aktifitas mobilitas menggunakan alat bantu kursi roda manual (tingkat TK, dan SD) karena dirasa menguras stamina. Keengganan menggunakan kursi roda listrik pabrikan karena dirasa sulit untuk dikendalikan di jalan menanjak/turunan/miring/berlubang dan ketakutan menabrak pada penggunaan ditempat keramaian. Jika kondisi ini dibiarkan berdampak siswa dan instruktur disabilitas fisik sulit menjadi manusia mandiri dan melek teknologi. Tujuan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, transfer keilmuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) melalui perancangan serta pebuatan purwarupa kursi roda listrik adaptive kepada instruktur dalam rangka menghasilkan produk teknologi tepat guna. Adaptive ditambahkan sensor anti tabrak (ultrasonic waterproof), sehingga memberikan informasi suara dan secara automatik membuat kursi roda melambat sampai berhenti ketika mendeteksi objek semakin dekat. Metode pelaksanaan kegiatan PKM yang ditawarkan merupakan hasil observasi dan analisis permasalahan yang dihadapi mitra. Pelaksanaan terbagi menjadi 2, yaitu pendampingan teori dan praktis (desain casing menggunakan 3D printing, PCB elektronik, dan kontrol pemrograman sensor aktuator berbasis Arduino). Hasil dari transfer IPTEK dipraktekan menjadi purwarupa dan digunakan langsung oleh instruktur disabilitas fisik untuk aktifitas sehari-hari di lingkungan SLBN-A.