Abstract

Lingkungan Sungai Cikapundung memiliki masalah yang kompleks. Masalah tersebut antara lain : adanya pemukiman padat di kawasan sempadan Sungai Cikapundung yang juga melanggar peraturan sempadan sungai yang ditetapkan, dan pencemaran air sun-gai yang disebakan oleh bangunan rumah masyarakat di kawasan sempadan Sungai Cikapundung mengarah langsung ke badan sungai. Hal ini menyebabkan lingkungan Sungai Cikapundung telah rusak oleh faktor manusia. Sebagai upaya memperbaiki keru-sakan lingkungan Sungai Cikapundung, pihak pemerintah Kota Bandung, pihak swasta maupun masyarakat melakukan upaya-upaya untuk perbaikan lingkungan sungai terse-but. Upaya-upaya yang dilakukan pada kenyataannya belum membawa lingkungan Sun-gai Cikapundung khususnya Kelurahan Tamansari ke kondisi yang lebih baik. Ada dugaan bahwa masyarakat kurang mengetahui upaya-upaya yang dilakukan, sehingga upaya tersebut kurang berjalan dengan efektif dan efesien. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi tingkat ketahuan masyarakat Tamansari yang bermukim di sempadan Sungai Cikapundung tentang upaya-upaya perbaikan lingkungan Sungai Cikapundung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pen-yebaran kuesioner dan wawancara kepada penghuni rumah yang tinggal di sekitar ban-taran Sungai Cikapundung di kawasan Tamansari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ketahuan masyarakat yang paling rendah terdapat pada ketahuan mengenai bantuan 1000 bibit pohon dan yang paling tinggi terdapat pada ketahuan mengenai pelaksanaan festival kukuyaan. Masyarakat yang mengetahuai informasi mengenai upaya-upaya tersebut banyak bersumber dari melihat langsung dan tetangga. Masyara-kat yang belum mengetahui informasi upaya-upaya perbaikan lingkungan Sungai Cika-pundung, banyak memilih Ketua RT untuk mendapatkan informasi tersebut. Tinggi dan rendahnya tingkat ketahuan masyarakat tergantung pada karakteristik upaya-upaya yang dilakukan dan sumber informasi, sedangkan metode pengembangan masyarakat yang cocok digunakan adalah tatap muka dan demonstrasi. Selain itu, perbandingan yang paling menonjol antara perbaikan lingkungan Sungai Cikapundung Kota Bandung dan lingkungan Sungai Code Kota Yogyakarta yaitu upaya perbaikan di lingkungan Sun-gai Code melibatkan semua pihak (masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah Yogya-karta), sedangkan upaya perbaikan di lingkungan Sungai Cikapundung hanya pihak-pihak tertentu