Abstract

Sebagai daerah otonomi baru Kabupaten Pangandaran memiliki tugas dan
tanggung jawab yang besar dan sekaligus tantangan berat untuk menciptakan
manajerial pemerintahan yang baik dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pembentukan daerah otonomi baru itu memberikan pondasi awal
yang sangat penting dan menentukan terhadap keberlanjutan dan keberhasilan
serta kemajuan Kabupaten Pangandaran di masa yang akan datang.
Kesalahan awal dalam melangkah akan berakibat fatal ke depannya. Karena
untuk memperbaiki kekeliruan itu akan membutuhkan biaya tinggi (hight cost).
Oleh karena itu pondasi awal ini memiliki nilai strategis yang paling utama
dalam pembangunan Kabupaten Pangandaran secara berkesinambungan.
Untuk mendukung tata kelola pemerintahan yang baik dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pangandaran sesungguhnya sudah
memiliki potensi yang memadai yang tersebar di setiap wilayah Kabupaten
Pangandaran. Potensi tersebut terutama adalah bidang pariwisata yang salah
satunya adalah desa wisata. Potensi desa wisata khususnya di Kecamatan
Cijulang Kabupaten Pangandaran perlu mendapat pengembangan dan
pemberdayaan guna memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut.
Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan
pengembangan desa wisata ini berupa : sosialisasi kepada pihak pemerintah
kecamatan, pemerintah desa, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat;
pendataan potensi desa wisata di wilayah Kecamatan Cijulang yang belum
tergali secara maksimal; pendampingan kepada masyarakat untuk lebih
mendapatkan pembinaan secara berkesinambungan dan memberikan dampak
yang lebih bermanfaat bagi masyarakat di Kecamatan Cijulang.
Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa masyarakat di Kecamatan Cijulang
Kabupaten Pangandaran sangat antusias dalam membentuk dan
mengembangkan desa wisata terlihat dari partisipasi masyarakat yang tinggi
dalam mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung program desa wisata,
misalnya dengan mengikuti pelatihan, studi banding, dan lain – lain. Namun
permasalahan fasilitas sarana dan prasarana masih merupakan kendala pokok
untuk menarik minat wisatawan.