Abstract

Indonesia merupakan daerah endemis untuk penyakit filariasis. Filariasis menyebabkan pembengkakan dibeberapa bagian badan sehingga orang yang mengidapnya akan sulit bergerak. Dari tahun ketahun pertumbuhan penyakit ini semakin meningkat, walaupun pemerintah sudah melakukan pemberian obat secara massal di daerah endemis dan mencegah atau membasmi kecacatan karena filariasis. Vektor filariasis yang paling banyak ditemukan didaerah endemis, Jawa Timur, adalah Culex quinquefasciatus. Nyamuk Cx. quinquefasciatus memiliki kebiasaan yang sama dengan Nyamuk Toxorhynchites yaitu menyimpan telur di lubang pohon. Sedangkan larva nyamuk Toxorhynchites membutuhkan larva spesies lain atau larva dari spesiesnya sendiri untuk pangan. Untuk melihat apakah pemangsaan larva Cx. Quinquefasciatus oleh larva Toxorhynchites dapat mencegah pertumbuhan populasi Cx. Quinquefasciatus, maka dibuatlah model dinamikanya.Hasil penelitiannya adalah pemangsaan larva Cx. Quinquefasciatus oleh larva Toxorhynchites dapat mencegah pertumbuhan populasi Cx. Quinquefasciatus, yang secara tidak langsung dapat mencegah penyebaran penyakit filariasis.
Keywords : Model Matematika, filariasis, Culex, Toxorhynchites