SISTEM PENGADAAN BAHAN BAKU DI PT ASIA PACIFIC FIBERS

Main Article Content

Fikri Haidar Haidar Nugraha1
Anna Dara Andriana

Abstract

PT. ASIA PACIFIC FIBERS berlokasi di Desa Kiara Payung, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat. PT. ASIA PACIFIC FIBERS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil khususnya dalam pembuatan benang polyester diantaranya polyester chips dan polyester fiber. Proses pembuatan benang, menggunakan strategi make to stock sehingga, pengadaan bahan baku dilakukan hanya satu kali dalam satu bulan. Permasalahan yang timbul dari proses tersebut adalah sulitnya kepala gudang dalam menentukan jumlah pengadaan setiap bahan baku akibat dari penjualan yang tidak menentu dan juga sulitnya kepala gudang dalam memonitoring jumlah stok bahan baku di Gudang. Hal ini mengakibatkan seringnya kekurangan stok sehingga mengganggu proses produksi. Solusi untuk mengatasi permasalahan di PT. Asia Pacific Fibers adalah perlu dibangunya sistem infromasi manajemen pengadaan bahan baku yang dapat membantu memberikan perencanaan jumlah pengadaan bahan baku untuk periode selanjutnya dengan menggunakan metode Weighted Moving Average. Metode ini digunakan untuk memprediksi jumlah penjualan pada periode selanjutnya, sehingga Perusahaan dapat menentukan jumlah bahan baku yang harus diadakan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan hasil pengujian dan wawancara dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen pengadaan yang telah dibangun dapat membantu kepala gudang dalam proses pengadaan bahan baku dan monitoring bahan baku.

Article Details

Section

Articles

References

[1] A. Atikah, “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengadaan Bahan Baku Pada PT.XYZ,” STRING (Satuan Tulisan Ris. dan Inov. Teknol., vol. 1, no. 2, p. 109, 2017, doi: 10.30998/string.v1i2.1030.
[2] E. Handayani, H. L. Napitupulu, and I. Siregar, “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Bahan Baku Pada PD XYZ Unit Percetakan,” e-Jurnal Tek. Ind. FT USU, vol. 3, no. 4, pp. 9–17, 2013.
[3] T. Pujadi, “Model Pemesanan Bahan Baku menggunakan Peramalan Time Series dengan CB Predictor,” ComTech Comput. Math. Eng. Appl., vol. 5, no. 2, p. 954, 2014, doi: 10.21512/comtech.v5i2.2343.
[4] Y. J. Gea, “DI SUN CAFE ANALYSIS OF SALES FORECASTING IN RAW MATERIAL INVENTORY MANAGEMENT Jurnal EMBA Vol . 11 No . 4 Oktober 2023 , Hal . 483-490,” vol. 11, no. 4, pp. 483–490, 2023.
[5] R. E. Erlinda, U. Yudatama, and E. R. Arumi, “Implementasi Sistem Peramalan Pengadaan Kebutuhan Bahan Implementation of Forecasting System for Procurement of Raw,” J. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 9, no. 2, 2022, doi: 10.25126/jtiik.202294700.
[6] K. A. Muluk and A. Suryopratomo, “Comparative Analysis of Four Time-Series Models in an Effort to Determine The Optimal Forecasting Results,” Sainteks J. Sains dan Tek., vol. 4, no. 2, pp. 111–122, 2022, doi: 10.37577/sainteks.v4i2.457.
[7] A. Aini, “Sistem Informaasi Pengertia Dan Aplikasinya,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 5–24, 2007.
[8] W. Gede and E. Bratha, “LITERATURE REVIEW KOMPONEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : SOFTWARE , DATABASE DAN BRAINWARE,” vol. 3, no. 3, pp. 344–360, 2022.
[9] A. T. Aningsih and S. Mulyeni, “Analisis Sistem Informasi Manajemen Pengadaan Barang di PT . Dymatic Chemicals Indonesia,” vol. 2, no. 1, pp. 43–55, 2024, doi: 10.58818/ijeb.v2i1.63.
[10] F. Petropoulos et al., “Forecasting: theory and practice,” Int. J. Forecast., vol. 38, no. 3, pp. 705–871, 2022, doi: 10.1016/j.ijforecast.2021.11.001.
[11] F. Suroso, G. M. Rahmah, and D. R. A. Permana, “Implementasi Sistem Peramalan Kebutuhan Spare Part Mobil Dengan WMA,” J. Teknol. dan Manaj., vol. 21, no. 2, pp. 113–122, 2023, doi:10.52330/jtm.v21i2.136.
[12] C. Chusminah, A. Haryati, and F. Nelfianti, “Efektivitas Pengelolaan Persediaan Barang Dengan Sistem Safety Stock Pada PT X di Jakarta,” J. Econ. Resour., vol. 2, no. 1, pp. 1–13, 2019, doi: 10.33096/jer.v2i1.230.